Tojo Una-Una,Gpriority-Dalam Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 17 September 2021 di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah banyak sekali topik menarik yang dibahas salah satunya cara bijak memanfaatkan aplikasi secara daring.
Program yang mengangkat tema”Jarimu Harimaumu” dipandu oleh Mismaya Alkhaerat sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber, yaitu editor Suara.com & Trainer GNI, Muhammad Yunus; Technopreneur ISP Sakaeng Solata Network, Stenly Cicero Takarendehang; jurnalis Kompas TV, Defriatno Neke; serta Founder Tentangpuan.com, Neno Karlina Paputungan. Sebanyak 676 peserta antusias mengikuti kegiatan webinar kali ini. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Stenly Cicero Takarendehang sebagai pemateri pertama membawakan tema “Mengenal Macam-macam Aplikasi Percakapan”. Menurut dia, kehadiran teknologi sangat membantu, terlebih di daerah-daerah terpencil. “Manfaatkan aplikasi percakapan untuk hal-hal baik dan bermanfaat terutama dalam situasi pandemi seperti beribadah, berinteraksi dengan keluarga dari daerah lain, pendidikan, dan lainnya,” terang dosen Prodi Sistem Informasi ini.
Berikutnya, Neno Karlina Paputungan menyampaikan materi “Etika Berjejaring: Jarimu, Harimaumu”. Dia menegaskan, ada batasan dalam menggunakan jejaring media sosial agar pengguna lain merasakan kenyamanan dan terhindar dari kejahatan. “Persoalan sosial di tengah masyarakat dipicu kurangnya kesadaran beretika menggunakan jejaring sosial,” ujarnya.
Selanjutnya, Defriatno Neke membawakan tema tentang “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, dalam mengemukakan pendapat perlu mengetahui detail informasi agar dapat beropini dengan jelas dan terarah. “Sampaikan pendapat dengan cara dan bahasa yang baik serta sopan,” pungkasnya.
Sebagai pemateri terakhir, Muhammad Yunus menyampaikan tema mengenai “Menjaga Anak di Dunia Maya”. Dia mengatakan, orangtua berperan penting dalam menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan ramah untuk anak-anak. “Pemanfaatan internet dengan baik hari ini merupakan investasi bagi anak-anak di masa mendatang,” tuturnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Dalam kesempatan tersebut, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Sepuluh penanya beruntung berhak mendapatkan hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 dari panitia.
“Aplikasi percakapan akhir-akhir ini marak digunakan untuk penipuan, bagaimana tanggapannya?” tanya Koko Muori Salim kepada Stenly Cicero Takarendehang. Narasumber Stenly mengatakan bahwa aplikasi percakapan ibarat sebuah pisau yang bisa bermanfaat atau bisa melukai diri sendiri dan orang lain. “Orang yang sudah mahir bisa membantu keluarga yang belum cakap, orangtua bisa membimbing anaknya agar tidak terjerumus dalam jebakan penipuan,” imbuh Stenly.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(Hs.Foto.Dyandra Promosindo)