Bendungan Pamukkulu untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian di Sulsel

Sulsel,Gpriority-Untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna memperkuat ketahanan tangan di Sulawesi Selatan (Sulsel), Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR pada tahun 2017 membangun bendungan Pamukkulu.

Dijelaskan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaaran persnya pada Jum’at (19/11/2021), bendungan ini dibangun untuk meningkatkan keberlangsungan suplai air bagi lahan pertanian di Sulsel sebagai lumbung pangan nasional. “Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektare yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” ujar Basuki.

Masih dalam siaran pers yang sama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid mengatakan bahwa, bendungan ini akan memiliki kapasitas tampung sebesar 82,5 juta meter kubik dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 6.256 hektare.

Diharapkan dengan keberadaan bendungan ini, Indek Pertanian (IP) di Kabupaten Takalar akan meningkat dari 150 persen menjadi 250 persen dengan pola tanam padi-padi-palawija. “Manfaat lain dari Bendungan Pamukkulu adalah sebagai penyedia air baku untuk Kabupaten Takalar sebesar 160 liter/detik, dapat mereduksi dan mengendalikan ancaman banjir, dan sebagai konservasi untuk air tanah. Kemudian bendungan ini juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 megawatt, serta dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” ujar Adenan Rasyid.

Lebih lanjut dikatakan Adenan, untuk anggarannya, PUPR telah mengalokasikan sebesar Rp1,6 miliar dengan menerapkan pola Padat Karya Tunai (PKT). “Kegiatan PKT dilakukan untuk rehabilitasi saluran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Bendung Pamukulu. Kegiatan ini dilakukan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air dan Irigasi (P3TGAI) yang tersebar di 20 titik di 7 desa, 1 kelurahan dan 1 kecamatan. Setiap titiknya melibatkan sebanyak 25 orang petani,” terangnya.

Program PKT juga dilakukan pada konstruksi Bendungan Pamukkulu, yaitu untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus (kompleks) dan dapat dilakukan tanpa alat berat, misalnya untuk galian saluran dan menyusun batu urugan. “Kami melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Skema ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dampak dari pandemi COVID-19,” tutupnya.(Hs.foto.Hs)