Cari Solusi Kelistrikan di 3 Kantor Pemda, Mahulu Audiensi ke PLN Pusat

Jakarta,GPriority.co.id-Meski sudah menyala 24 jam, listrik di Mahakam Ulu terutama di Kantor Bupati, Kantor DPRD dan Kantor Bappeda masih memiliki kendala.

” Karena masih menggunakan diesel berjenis bahan bakar solar, maka dalam satu jam solar yang dihabiskan bisa mencapai 100 liter. Untuk itulah pada Selasa (26/7/2022) kami mendatangi kantor PLN Pusat untuk mencari solusinya,” jelas Plt Kepala Dinas PUPR Mahakam Ulu Margiono yang ditemui usai acara audiensi dengan PLN di hari yang sama.

Audiensi sendiri dihadiri oleh Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, SH., ME, Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu Dr. Stephanus Madang, S.Sos., MM serta Kepala OPD termasuk Plt Kadis PUPR Margiono dan Kabag Kabag Prokopim Christianus Arie Dedy Bang SE MSi,.

Membuka sambutannya, Bupati Bonifasius mengatakan bahwa Listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan pemerintah.” Jadi kami membutuhkan dukungan dari PLN terkait dengan masalah kelistrikan,” jelas Bupati Bonifasius.

Lebih lanjut dikatakan Bonifasius, saat ini Listrik di Mahakam Ulu sudah menyala 24 jam. ” Dan ini semua merupakan hibah dari Pemerintah daerah Mahulu. Pemda sendiri hingga saat ini berkeinginan kuat untuk terus menjalin kerja sama dengan PLN, mengingat masih banyak wilayah di Mahulu yang belum teraliri listrik,” kata Bupati.

Bupati sendiri berharap agar kelistrikan di wilayah Mahulu menjadi prioritas PLN di tahun 2023, mengingat saat ini banyak sekali bangunan-bangunan yang sudah berdiri harus teraliri listrik.

Pemerintah sendiri sudah membangun gudang mesin listrik baru di Ujoh Bilang dikarenakan bangunan yang lama sering terkena banjir jika sungai Mahakam meluap.

Menambahkan ucapan Bupati, Plt Kepala Dinas PUPR Mahakam Ulu Margiono mengatakan bahwa hingga saat ini Kelistrikan di 3 kantor pemerintahan yakni kantor bupati, kantor DPRD dan Kantor Bappeda masih menggunakan mesin listrik bertenaga solar. ” Setiap satu jamnya mampu menghabiskan 100 liter. Jika ini dibiarkan terus menerus maka pengeluaran daerah bisa semakin bertambah besar. Untuk itulah audiensi ini dilakukan guna mencari solusi sekaligus membuat Mahulu bertambah terang,” tutur Margiono.

Menanggapi Mahulu, Supriadi selaku perwakilan PLN Regional Sumatera dan Kalimantan mengatakan bahwa mulai tahun ini, anggaran untuk listrik Kalimantan diprioritaskan oleh PLN. Sehingga anggaran yang besar beralih ke Kalimantan sedangkan sumatera dikurangi.” Ini dimaksudkan agar wilayah Kalimantan teraliri listrik dengan baik,” jelas Supriadi.

Supriadi juga akan menindaklanjuti usulan dari Pemkab Mahulu dan akan melakukan kunjungan ke sana untuk melihat situasi.” Untuk memastikan berapa kapasitas yang harus dipasang, kami akan melakukan kunjungan ke Mahulu, sehingga usulan Bupati bisa dilaksanakan,” jelas Supriadi menutup audiensi dengan Pemkab Mahulu.(Hs.Foto.Hs)