Jakarta, GPriority.co.id– Sejak direvitalisasi pada Juli 2019, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki atau lebih populer dengan Taman Ismail Marzuki (TIM) sudah kembali dibuka secara bertahap mulai 3 Juni 2022.
Pusat kesenian dan kebudayaan yang terletak di di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat juga telah menghelat berbagai acara. Salah satunya pameran karya seni yang diselenggarakan para mahasiswa S2 pada pekan ini.
Di kawasan Taman Ismail Marzuki terdapat Galeri Seni, Galeri Annex, perpustakaan, Planetarium Jakarta, balai pameran, biosokop, dan pusat dokumentasi sastra H.B Jassin. Di komplek ini berdiri juga Institut Kesenian Jakarta.
Galeri seni merupakan salah satu fasilitas di TIM yang biasa digunakan untuk menampilkan karya-karya seni rupa para seniman dengan tema yang berbeda secara berkala. Tempat ini menjadi salah satu daya tarik utama TIM yang banyak didatangi pengunjung dan para seniman maupun mahasiswa seni yang ingin mengenalkan karya-karya mereka.
Karya seni yang dipamerkan di sini juga tidak dibatasi berasal dari seniman tertentu atau kalangan mahasiswa seni saja. Masyarakat umum yang memiliki karya dan ingin memamerkannya di galeri seni juga diperbolehkan.
Adapun tiket masuk ke Taman Ismail Marzuki tidak dikenakan biaya, alias gratis. Namun jika masyarakat ingin mengadakan pameran seni maka akan dikenakan biaya.
Karena masih dalam tahap revitalisasi, sehingga beberapa ruangan di tempat ini tidak dapat diakses oleh pengunjung. Salah satunya Planetarium Jakarta yang sampai saat ini belum dibuka untuk umum. Sedangkan perpustakaan yang sebelumnya ditutup sekarang sudah bisa dikunjungi sesuai jam operasional kantor.
Untuk jam operasional sendiri, Taman Ismail Marzuki dibuka mulai pukul 10.00 WIB dan tutup pukul 20.00 WIB. Meski begitu, sebelum pukul 8 malam dan setiap jam istirahat, galeri akan disteriliasi dari pengunjung. Setelah waktu istirahat atau sekitar pukul 13.00 WIB galeri akan dibuka kembali.
Taman Ismail Marzuki merupakan pusat kesenian yang diresmikan oleh Gubernur Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Jenderal Marinir Ali Sadikin pada 10 November 1968. Sebelum menjadi galeri seni dan budaya, kawasan yang dibangun di atas areal tanah seluas sembilan hektare ini dikenal sebagai ruang rekreasi umum ‘Taman Raden Saleh’ (TRS) yang merupakan Kebun Binatang Jakarta.
TIM tidak hanya dipergunakan untuk memamerkan berbagai hasil karya seni lukis atau karya 3 dimensi, di tempat ini juga sering mengadakan acara-acara seperti konser musik, teater baik tradisional maupun modern, pementasan tari, pemutaran film, diskusi, dan seminar.
Karena masih satu kawasan dengan Institut Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan seni di Indonesia. TIM sering digunakan mahasiswa IKJ sebagai laboratorium untuk berkesperimen seni. Tempat ini juga menjadi rumah untuk setiap kegiatan pameran seni yang diselenggarakan mahasiswa IKJ. (Vn)