Film Edukasi Eumpang Breuh Edisi Peumulia Jame dari Aceh Sudah Tayang

Pemerintah Aceh berupaya mengedukasi masyarakat tentang adat dan kebudayaan Aceh melalui sebuat film spesial Eumpag Breuh dengan judul “Peumulia Jame Adat Geutanyoe”.

Film ini merupakan produksi hasil kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dan KASGA Record, bergenre semi komedia berdurasi 55 menit, dan sudah tayang di kanal Youtube Disbudpar Aceh, Sabtu (16/10/21).

“Di era serba digital memerlukan strategi yang kekinian, maka perlu dikemas dengan program-program yang menarik, begitu juga dengan sifat penyebaran informasi kepada masyarakat luas secara menyeluruh juga dibutuhkan hal-hal yang menarik,” ujar Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya (SNB) Disbudpar Aceh Evi Mayasari

Untuk meningkatkan layanan informasi tentang adat dan nilai nilai budaya, Evi menuturkan perlu dibuat video seperti ini, yang nantinya menjadi sebuah edukasi publik pada umumnya, dan masyarakat dapat mengetahui lebih dalam dan rinci, tentang program atau kegiatan adat dan nilai-nilai budaya.

“Adat dan nilai budaya berperan membangun dan mengembangkan keragaman dan kekayaan adat dan budaya Aceh dengan berbagai program dan kegiatan di setiap tahunnya, seperti pertunjukan berbagai atraksi adat dan pertunjukan kesenian,” ujarnya.

Sutradara film Eumpang Breuh, Khairuddin mengatakan film ini dibintangi oleh para pemain yang sudah punya nama di blantika musik dan perfilman Aceh. Untuk membuat menarik, Ia juga melibatkan sejumlah bintang film Aceh yang kawakan yang selama ini bermain di film Eumpang Breuh.

“Pak Salam Pasar, Bang Thaleb, Adun Jelas, Bang Him Morning dan Medya Hus. Juga melibatkan sejumlah pemain baru seperti Sulaiman, Bang Praak, Ferry dan Arini dan masih banyak bintang baru lainnya,” jelasnya.

Produksi film ini memakan waktu kurang lebih dua bulan, dari tahap perencanaan hingga finishing. Untuk produksi visualnya ditangani sepenuhnya oleh Irfan M Nur dari Glamour Pro, sedangkan untuk audio atau backsound dipercayakan pada HAG Studio. (Dw.foto.dok. Disbupar Aceh)