Haltim, GPriority.co.id-Halmahera Timur merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Maluku Utara. Pusat pemerintahan/ibukota kabupaten yang berada tepatnya di Kecamatan Kota Maba ini memiliki jumlah penduduk sebasar 91.707 jiwa.
Berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik yang menjadi Samudra terbesar di dunia, Halmahera Timur memiliki sektor unggulan khususnya di bidang perkebunan dan pertanian.
Sektor unggulan pertanian salah satunya yaitu beras yang tersebar di 4 Kecamatan yaitu, Wasile Timur, Wasile, Wasile Selatan dan Maba tengah, selain pertanian sektor unggulan perkebunan Haltim juga terdapat komoditas, seperti penghasil kopra, kakao, cengkeh, pala, tanaman pangan dan cakalang.
Menjadi komoditas strategis dalam perekonomian dan ketahanan pangan, komoditas ini telah menyumbang 30,67 % terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) tanaman pangan. Hingga usaha tani padi telah memberikan kesempatan kerja dan pendapatan utama bagi 840 KK di 4 wilayah tersebut yang sebagian besar adalah transmigran asal Pulau Jawa dengan sumbangan pendapatan 25-35%.
Hal tersebut sejalan dengan program Pemkab Halmahera Timur yang di inisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Timur dengan di adakannya kegiatan kelompok Pangan Lestari (P2L)
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Timur, memprioritaskan kegiatan kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa Dodaga Kecamatan Wasile dan Desa Waisuba Kecamatan Wasile Timur, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Tahun 2022.
Lalu, program P2L terbagi dua kelompok, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan jumlah sebanyak 10-20 orang, masing-masing kelompok terdapat pendamping lapangan dari penyuluh pertanian untuk menangani soal pengolahan lahan dan panen bahkan sampai pada tingkat pemasaran.
Selanjutnya Plt Dinas Ketahanan Pangan, Ibrahim Sinen mengatakan “kegiatan ini bersumber dari dana DAK nonfisik yang ditransfer ke Daerah, lalu di transfer juga ke rekening kelompok petani, jadi kami dari Dinas hanya memfasilitasi kelompok tani untuk pengurusan administrasi sampai pada tingkat rekomendasi penarikan dana di Bank” ujar Ibrahim
“Tujuan Dinas melakukan kegiatan P2L tersebut yakni, sebagai langkah untuk mendukung program penurunan angka Stanting di Halmahera Timur,” kata Ibrahim. Rabu (9/11/2022).
Hingga saat ini Kabupaten Halmahera Timur merupakan daerah yang memiliki angka prevelensi stunting 32,7 persen dan penyumbang angka stunting cukup tinggi di daerah tersebut setelah Kabupaten Pulau Taliabu dan Halmahera Selatan.
Ibrahim Sinen menambahkan, kegiatan itu juga difokuskan pada desa-desa yang menjadi sasaran Stunting, untuk itu sangat diharapkan agar Pemerintah Pusat bisa mengalokasikan kembali di Tahun 2023.
Terakhir, Plt Dinas Ketahanan Pangan ini juga berharap, anggaran tahun depan dapat dialokasikan Kembali “Apabila tahun depan masih dialokasikan, maka sudah tentu kegiatan serupa juga bisa dilakukan ke Desa-desa yang lain, sehingga angka penurunan Stanting di Halmahera Timur, bisa sedikit menurun,” tuturnya.
Perlu diketahui juga, kegiatannya P2L memiliki luar hektar sebesar 0,5 untuk masing-masing kelompok, dan saat ini sudah mulai penanaman jenis-jenis tanaman bulanan, berupa Bawang, Rica, Tomat, (Barito) dan Sayur lainnya. (RB. Foto: RB)