Magelang,Gpriority- Saat melakukan kunjungan kerja ke Magelang pada Sabtu, 3 April 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut keindahan destinasi wisata Dusun Butuh, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, tak kalah indah dari Pegunungan Himalaya. Karena sama indahnya,Sandiaga Uno menyebutnya sebagai Nepal Van Java.
“Setelah melihat keindahan ini, saya tidak menyesal dengan keputusan saya menginap di dusun ini semalam.Jujur saya katakan kemarin saya diarahkan untuk menginap di Kota Magelang. Namun karena saya punya janji untuk menginap di desa wisata,makanya saya memutuskan untuk menginap disini. Dan keputusan saya terbilang tepat, karena begitu bangun pagi saya sudah disuguhkan pemandangannya epik dengan suasana yang majestic sehingga berkesan eksotis. Dan ini menjadi pengalaman pertama dalam hidup saya menginap di desa wisata,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno juga mengapresiasi masyarakat di Dusun Butuh yang memberikan pelayanan atau hospitality dengan baik kepada wisatawan yang datang.” Untuk itulah Kemenparekraf akan mendorong pengembangan tidak hanya SDM, namun atraksi, aksesibilitas, dan amenitas serta permodalan bagi pelaku usaha di Kaliangkring,” jelas Sandiaga Uno.
Tak hanya itu, Kemenparekraf juga akan membantu pemasaran Nepal Van Java. ” Meskipun sudah memiliki branding yang kuat namun, hal itu harus didukung juga dari sisi atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Sehingga jangan sampai, wisatawan yang datang kemudian melihat, lalu foto-foto dan pulang, sehingga multiplier effect bagi masyarakat kurang terasa,” kata Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga juga akan berkolaborasi kembali dengan Kementerian PUPR untuk memperbaiki infrastruktur jalan , pembaharuan drainase dan infrastruktur lainnya yang harus dibenahi sehingga perekonomian di desa ini bergerak. ” Kemudian dari sisi atraksi perlu dikembangkan lagi dengan memperkuatnature and culture. Terkait dengan homestay, Kementerian PUPR juga akan meningkatkannya menjadi lebih bagus lagi sehingga wisatawan betah menginap di sana,” katanya.
Terkait permodalan, Sandiaga mengatakan bahwa para pelaku usaha diberikan kemudahan untuk bisa mendapat akses permodalan yang efisien dengan suku bunga terjangkau, dari situ diharapkan terwujud pariwisata yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Mengenai larangan mudik yang kembali diterapkan pada tahun ini, Menparekraf Sandiaga mengingatkan kepada seluruh pihak khususnya aparat penegak hukum untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
“Walau begitu, lewat skema penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, masyarakat lokal tetap dapat plesiran. Objek wisata lokal pun tetap dibuka guna mendorong pemulihan sektor parekraf dengan penerapan protokol yang ketat dan disiplin,” tutupnya.(Hs.Foto.Kombik Kemenparekraf)