Iran Peringatkan Israel Terhadap Eskalasi Regional dan Serangan Darat

Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas A Putra | Foto: Aljazeera.com

Teheran, GPriority.co.id— Iran telah memperingatkan Israel akan eskalasi regional jika militer Israel memasuki Gaza untuk lakukan invasi darat saat perang dengan Hamas memasuki minggu kedua.

“Jika langkah-langkah yang bertujuan untuk segera menghentikan serangan Israel yang membunuh anak-anak di Jalur Gaza berakhir dengan jalan buntu, besar kemungkinan banyak upaya lain yang akan dibuka,” ungkap Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian yang dilansir Aljazeera.com, Minggu (15/10).

“Opsi ini tidak dikesampingkan dan hal ini menjadi semakin mungkin terjadi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, jika Israel memutuskan untuk memasuki Gaza, para pemimpin perlawanan dapat mengubah menjadi kuburan tentara penduduk.

Sejak kelompok Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi di wilayah Israel pada 7 Oktober lalu, serangan udara Israel juga telah menewaskan lebih dari 2.670 orang. Seperempatnya adalah anak-anak dan melukai hampir 10.000 orang lainnya di Gaza.

PBB (United Nation) memperikarakan satu juta orang, atau hampir setengah dari populasi Gaza, terpaksa meninggalkan rumah ketika militer Israel bersiap lakukan invasi darat.

Setidaknya 1.400 orang, termasuk 289 tentara dan beberapa warga negara asing, tewas di pihak Israel, ungkap para pejabat.

Di sisi lain, Teheran juga membantah klaim bahwa pihaknya juga terlibat langsung dalam serangan Hamas kepada Israel pada akhir pekan lalu.

Amir-Abdollahian juga mengunjungi mengunjungi Irak, Lebanon dan Suriah, di mana ia bertemu Presiden Bashar al-Assad setelah Israel mengebom bandara di Aleppo dan Damaskus.

Sebelumnya, pada hari Minggu Menteri Iran bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Doha.

“Jika serangan rezim Zionis terhadap warga sipil dan warga Gaza yang tidak berdaya terus berlanjut, tidak ada yang bisa jamin bahwa situasi akan terkendali dan cakupan pertempuran tidak akan meluas,” ungkapnya kepada Emir Qatar.