Manado,Gpriority-Berita hoax (bohong) belakangan ini ramai terjadi di media sosial (medsos). Yang lebih menyedihkan kabar tersebut langsung diterima dengan baik oleh masyarakat. Tidak hanya diterima mereka pun lalu menyebarkannya tanpa menelaah terlebih dahulu.
Berbekal alasan inilah, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi dan Dyandra Promosindo mengangkat tema pilah pilih sebelum sebar di dalam Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang digelar pada 19 Agustus di Manado.
Hadirnya tema tersebut membuat 792 peserta mengikutinya secara virtual. Hal ini tentu saja membuat para pembicara seperti Senior Software Engineer PT Tenaga Kanggo Indonesia, Frangky Tumiwan; pemengaruh, Lois Tangel; budayawan/tokoh agama, Denni Pinontoan; dan Ketua Prodi Teknik Informatika STMIK Multicom Bolaang Mongondow, Michael Farrel Tomatala bersemangat untuk memberikan materi.
Acara sendiri dibuka tepat pukul 14.00 WITA dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Usai sambutan Arie Mega yang bertindak sebagai moderator mempersilahkan Pemateri pertama Frangky untuk membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”. Menurut dia, digitalisasi dan internet mendisrupsi banyak hal, namun justru menciptakan peluang lebih banyak lagi. Dengan konsistensi, kreativitas dan inovasi, kita dapat memanfaatkannya untuk mencapai keberhasilan di dunia industri digital.
Berikutnya, Lois menyampaikan materi etika digital berjudul “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial”. Ia mengatakan, era digital mempermudah kita menciptakan, mengakses, dan membagikan informasi. Namun, jika tak waspada, kemudahan ini bisa membawa bahaya bagi kita mulai dari pencemaran nama baik hingga jadi bom waktu yang akan menghancurkan kita.
Pemateri ketiga, Denni, mengusung tema “Budaya Digital dan Cara Baru Berkomunikasi”. Menurut dia, subyek komunikasi yang berperan sebagai produsen sekaligus konsumen informasi sangat menentukan dalam komunikasi digital. Daya kritis, reflektif, dan kreatif subyek-subyek riil dalam komunikasi yang dimediasi dunia digital akan mencerminkan keseharian kita.
Adapun Michael, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Ia mengatakan, memeriksa jejak digital, bijak sebelum menulis, memperhatikan keamanan gawai, dan membangun citra diri yang positif merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga agar jejak digital tetap bersih.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta diantaranya adalah tentang bagaimana peran pemerintah mengatur persebaran informasi agar positif. Narasumber menjelaskan bahwa pemerintah lewat UU ITE hanya mampu mencegah efek negatif dunia digital, peranan penting ada pada kesadaran, kedewasaan dan kebijaksanaan warganet dalam beraktivitas di dunia maya.
Sekedar informasi program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(Hs.Foto.dok.Dyandra Promosindo)