Miris! Nyaris 100 Remaja Dirawat Gegara Judi Online

Jakarta, GPriority.co.id – Sebanyak hampir 100 (seratus) remaja menjalani perawatan medis akibat kecanduan judi online. Data tersebut diperoleh dari laporan pasien rawat inap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Direktur Pengelolaan Media (Dir PM) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), Komdigi Nursodik Gunarjo mengungkapkan bahwa mereka yang dirawat terindikasi kecanduan judi online. 

“Sangat perihatin. Hampir 100 remaja kini menjalani pengobatan rawat inap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo akibat kecanduan judi online,” ujar Nursodik dalam keterangan resminya dikutip dari kanal YouTube Kemkomdigi, Jakarta, Rabu (13/11).

Nursodik menilai, terbukti bahaya judi online tidak hanya mengancam perekonomian, namun juga kesehatan masyarakat. Bahkan nahasnya praktik judol secara nyata mengancam masa depan generasi bangsa. 

“Fenomena ini sangat mengancam generasi emas Indonesia. Masa emas anak-anak dan remaja harus dilindungi dari aktivitas yang berisiko merusak seperti judi online ini,” ujarnya. 

Sebagai informasi, menurut catatan PPATK lewat data demografi, pemain judi online usia di bawah 10 tahun mencapai 2 persen dari pemain, dengan total 80.000 orang.

Lalu, sebaran pemain antara usia antara 10 tahun s.d. 20 tahun sebanyak 11 persen atau kurang lebih 440.000 orang, kemudian usia 21 sampai dengan 30 tahun 13 persen atau 520.000 orang. Usia 30 sampai dengan 50 tahun sebesar 40 perrsen atau 1.640.000 orang dan usia di atas 50 tahun sebanyak 34 persen dengan jumlah 1.350.000 orang.

Fenomena ini tentu mengkhawatirkan bagi generasi mendatang, remaja dalam tingkatan parah dalam judi online memiliki kesenangan dramatis untuk memenangkan gim. Alhasil, individu tersebut memiliki fantasi untuk selalu ingin menang dengan terus-menerus berjudi dan menghabiskan uang guna memenuhi hasrat berjudinya.

Peran keluarga serta orang-orang terdekat serta lingkungan sekitar menjadi faktor terpenting guna menyelamatkan buyung dan upik dari bahaya laten judi online yang dapat merusak calon generasi emas Indonesia. Masyarakat pun tidak boleh abai dan sebisa mungkin mengetahui kondisi kesejahteraan di antara tetangganya.

Foto: Istimewa