Mission Posible: Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan Untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif

Jakarta,Gpriority-Selama dua hari (22-23 Juli) Kementerian PPN/Bappenas bersama Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI) menggelar Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.

Acara yang diselenggarakan untuk yang ke tiga kalinya bertujuan untuk menjadi wadah bagi praktisi pembangunan di sektor publik, swasta dan nirlaba untuk bertemu, bertukar gagasan dan mencari solusi guna mengatasi tantangan pembangunan Indonesia.

Tahun ini IDF mengambil tema ” Mission Posible: Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan Untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif. Tema ini seperti dijelaskan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S.Brodjonegoro saat memberikan sambutan di acara pembukaan yang berlangsung di Asembly Hall JCC, Senin (22/7) sejalan dengan salah satu agenda prioritas Pemerintah Indonesia untuk beberapa tahun ke depan yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas melalui transformasi struktural dan perbaikan iklim investasi.

” SDM berkualitas akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Dengan adanya SDM berkualitas, tingkat pengangguran bisa ditekan hingga menjadi 5.34 persen. Dan ini harus dipertahankan,” ucap Menteri Bambang

Lebih lanjut dikatakan Menteri Bambang, untuk membangun pertumbuhan pembangunan ekonomi yang berkualitas tidak hanya dibutuhkan SDM berkualitas saja, melainkan ada tantangan utama lainnya yakni sektor manufaktur belum menjadi penggerak utama lapangan kerja.

” Merespon tantangan tersebut pemerintah membangun SDM yang handal dengan menyediakan pelayanan dasar, pemerataan layanan kesehatan dan pengembangan serta inovasi,” ucap Bambang.

Terkait dengan IDF, Bambang mengatakan sangat bagus karena mempertemukan berbagai institusi untuk bertemu,bertukar gagasan dan mencari solusi guna mengatasi tantangan pembangunan ekonomi Indonesia.

Tahun ini IDF mengangkat delapan sub tema. Yang pertama mempercepat transformasi struktural, kedua reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi untuk pekerjaan masa depan. Ketiga menciptakan peluang kerja yang inklusif, keempat memperbaiki iklim investasi untuk penciptaan lapangan pekerjaan. Kelima, mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah yang berdaya saing global. Keenam membina para pelaku usaha sosial.Ketujuh mengembangkan talenta dan pasar lokal dan yang kedelapan, meningkatkan kualitas Modal Manusia.

Bambang berharap dengan adanya IDF yang didalamnya mencakup beragam gagasan dan inovasi mampu menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan berbasis bukti untuk memanfaatkan peluang pekerjaan masa depan.(Hs.Foto:Hs)