
Terkait kecelakaan yang menimpa KM Sinar Bangun 5 yang terjadi di perairan Danau Toba,pemerintah seperti yang dituturkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers yang berlangsung kemarin siang di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Kemenhub, akan melakukan investigasi terhadap pihak-pihak terkait apabila ada suatu pelanggaran peraturan yang dilakukan.
“Kami sampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk, sekuat tenaga mencari korban-korban yang hilang. Kami juga berniat untuk melakukan suatu perbaikan dan reformasi terhadap peraturan yang berlaku. Dan terakhir akan melakukan investigasi, terhadap pihak-pihak apabila ada suatu pelanggaran terhadap peraturan yang ada,” pungkas Budi.
Sampai dengan saat ini pemerintah beserta stakeholder terkait seperti Basarnas, KNKT, Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten sudah melakukan pembagian tugas dengan membentuk beberapa tim untuk menangani kecelakaan ini. Tim-tim ini terbagi menjadi : Tim pendaftaran orang hilang yang terindikasi sebagai penumpang, tim pencarian dan pertolongan, tim pencari fakta penyebab kecelakan, tim penanganan korban yang meninggal dunia maupun selamat, tim pemulangan korban, dan tim media center.
“Saya sampaikan kami ada beberapa tim, diantaranya ada tim pencarian itu dibawah Basarnas, tim penelusuran itu dibawah KNKT. Ketua KNKT masih di sana, besok saya akan temui dan kita akan diskusi lebih detail,” jelas Budi.
Penanganan kasus kecelakaan KM Sinar Bangun 5 akan dilakukan selama 7 hari, dan akan ditambahkan 3 hari lagi jika memang masih dirasa kurang cukup. Di lokasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun sudah menyiapkan dapur umum.
“Penanganan ini akan kami lakukan selama 7 hari, jika dianggap diperlukan akan ditambah lagi 3 hari. Pemkab Simalungun juga sudah menyiapkan dapur umum di lokasi,” imbuh Budi.
Sementara sampai siang tadi dilaporkan bahwa total korban kecelakaan kapal yang sudah ditemukan sebanyak 22 orang, sebanyak 4 korban meninggal dunia.
“Korban yang diselamatkan 21, meninggal dunia 3 korban dan sedang dilakukan indentifikasi oleh Polda,” jelas Budi.
“Ada tambahan korban yang ditemukan jam 14.20 tadi 1 orang wanita, meninggal dunia. Jaraknya kurang lebih 3-5 km. Jadi 4 korban meninggal itu ditemukan antara 3-4 km dari titik koordinat pertama ditemukan korban,” tambah Ketua Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Muhammad Syaugi.
Penanganan pasca kecelakaan yang dilakukan saat ini akan dilakukan peningkatan kualitas keselamatan seluruh operator kapal motor pelayaran di Danau Toba, pemberian 5000 life jacket dari Kementerian Perhubungan kepada operator kapal motor, melakukan audit keselamatan terhadap semua kapal yang beroperasi di Danau Toba, dan akan dilakukan renovasi kualitas dermaga dan infrastruktur pada 5 dermaga di Danau Toba yaitu di Dermaga Ambarita, Ajibata, Simanindo, Tigaras, dan Muara.
“Untuk penanganan pasca kecelakaan, sepakat akan dilakukan peningkatan kualitas keselamatan seluruh operator kapal motor pelayaran di Danau Toba. Kemudian dari Kemenhub akan memberikan 5000 life jacket kepada operator kapal motor, melakukan audit keselamatan terhadap semua kapal yang beroperasi di Danau Toba, dan akan dilakukan renovasi kualitas dermaga dan infrastruktur pada 5 dermaga di Danau Toba,” ungkap Menhub.
Menyusul kejadian kecelakaan yang terjadi, saat ini kapal-kapal yang berlayar di Danau Toba belum diperbolehkan berlayar sampai dengan aspek keselamatan terpenuhi. Kecuali Kapal Roro Sumut 1 dan Sumut 2.
“Sampai saat ini kapal belum diperbolehkan berlayar sampai dengan aspek keselamatan terpenuhi. Kecuali Kapal Roro Sumut 1 dan Sumut 2 untuk kegunaan pertolongan,” tutur Budi.
Dalam kegiatan ini Menteri Perhubungan didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha, serta Kepala Basarnas Muhammad Syaugi. (Hs)