Jakarta,GPriority.co.id-Pemerintah melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengungkapan bahwa pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pasokan listrik di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) terjamin aman.
Hal tersebut ia ungkapkan saat memantau langsung Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Banten dengan kapasitas 3.400 Mega Watt (MW) pada Minggu (25/12/2022).
Menurut Rida, keandalan pasokan energi primer untuk operasional pembangkit menjadi salah satu kunci keamanan ketersediaan listrik saat ini. Terlebih PLTU Suralaya yang memiliki peran signifikan untuk sistem kelistrikan Jawali.
“Alhamdulillah, tadi laporan PLN dari sisi ketersediaan batubara itu sudah di atas 30 hari operasi (HOP). Kalau menurut kami di Kementerian ESDM, itu sudah lebih dari cukup apalagi untuk Pembangkit Suralaya lumayan besar dan signifikan,” ungkap Rida.
Kemudian, pada libur Nataru khususnya jamali Rida mangatakan terjadi penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan banyaknya industri, pertokoan yang mengurangi aktivitasnya, sehingga daya listrik tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan perayaaan Natal dan Tahun Baru.
“Meskipun tadi dilaporkan di setiap sesi Nataru pemakaian listrik itu justru turun. Turunnya kurang lebih 12 persen dan itu siklus yang biasa. Namun kita tetap tidak boleh lengah, harus waspada,” tutur Rida.
Adapun, Pada Nataru kali ini, PT PLN (Persero) menyiagakan 3.000 posko dan 78.000 personel dalam rangka menjaga keandalan listrik pada saat Nataru. Perseroan juga telah menetapkan periode siaga Nataru sejak 19 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.
“Saya senang sekali, kita lihat di tingkat nasional sudah dibentuk posko-posko baik itu dari sisi pembangkitan sampai pelayanan dan itu tersebar di seluruh Indonesia. Puluhan ribu tenaga kerja dikerahkan dan sedang beroperasi dari tanggal 19 Desember sampai 4 Januari. Itu semua kita siapkan dalam rangka untuk menjamin pasokan energi yang cukup untuk kegiatan Nataru,” ujar Rida.
Terakhir, Pada 22 Desember 2022, Daya Mampu Pasok (DMP) Sistem Jawa Bali sebesar 32.038 MW dengan beban 27.444 MW sehingga cadangan sebesar 4.594 MW atau 16,74%.(Da.HumasKementerianESDM)