Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Aflaha Rizal Bahtiar
Jakarta, GPriority.co.id— Diabetes memang menjadi penyakit gula yang perlu diwaspadai. Adapun tanda-tanda yang sering terjadi adalah meningkatnya kadar darah (glukosa) yang melebihi dari nilai normal.
Jika diabetes tidak terkontrol dengan baik, tentu dapat menyebabkan masalah yang serius. Salah satunya menyebabkan kerusakan pada berbagai organ serta jaringan tubuh.
Mengurangi gula dan hidup sehat memang menjadi salah satu cara yang tepat. Hanya saja, ada dua faktor penyebab diabetes yang perlu diketahui lebih lanjut.
Hal itu diungkap Sekretaris Jenderal PP PERKENI, Dr.dr.Wismandari Wisnu, Sp. PD-K-EMD.
“Ada faktor keturunan. Ada dua faktor besar, yaitu keturunan dan pola hidup. Keduanya punya peran penting,” ungkap Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Endokrin Metabolk Diabetes kepada Gpriority, di Cimandiri One, Jakarta, Kamis (25/8).
Dr. Wimandari melanjutkan, kalau seorang individu punya pola hidup yang baik, seseorang tidak akan terkena diabetes.
“Kalau Anda punya keturunan dan pola hidup Anda baik, insyallah nggak kena. Tapi kebalikan dan pola hidup tidak sehat seperti kurang olahraga dan makannya ngaco, itu bisa kena diabetes,” ucapnya lebih lanjut.
Di sisi lain, dr. Wismandari mengatakan, penyebab diabetes tidak hanya dari makanan saja. Namun, penyebabnya bisa dari kurangnya gerak seperti olahraga.
Terlebih lagi, di fase masa Covid-19 banyak orang yang kurang gerak dikarenakan takut tertular dan bekerja dari rumah.
“Itu kan banyak bekerja dari rumah. Mau nggak mau yang tadinya gym rajin sekarang nggak bisa. Pergerakan yang berkurang itu yang menyebabkan orang terkena diabetes. Kenapa? Karena berat badan naik, menjadi lebih gemuk atau obesitas. Dengan lebih gemuk, itu kerja insulin jadi kurang baik,” pungkasnya.