Bandung,Gpriority-Salah satu syarat agar Pariwisata di Indonesia kembali dibuka adalah vaksinasi. Untuk itulah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mulai tahun awal tahun 2021 hingga saat ini terus melakukan vaksinasi untuk para pelaku parekraf. Dengan demikian target 500 ribu kekebalan tubuh di masyarakat bisa terpenuhi di akhir tahun.
“ Ya, saya menargetkan 500 ribu pelaku parekraf sudah terbentuk kekebalan tubuhnya karena vaksinasi,” jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Ganesha yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/8/2021).
Guna mewujudkan target tersebut, Kemenparekraf melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Ikatan Alumni Institusi Teknologi Bandung (IKA ITB) Kementerian Kesehatan, Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad), Ikatan Alumni Universitas Katolik Parahyangan (IKA Unpar), Indofood, Indomaret, Salim Group Gerak Pesat, ACA Asuransi, Bakti Kominfo, BRI Peduli, Bank BTN, Pelindo, Antam, PT. Pro Plastic Prima Extruder serta Pemprov Jawa Barat.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Ini merupakan bentuk kolaborasi kolosal antara pemerintah dengan para stakeholder. Dengan masifnya program vaksinasi mudah-mudahan herd immunity dapat segera terwujud, sehingga sektor parekraf dapat bangkit, ekonomi segera pulih, dan dapat membuka lapangan kerja,” kata Menparekraf, Sandiaga Uno.
Terkait kenapa Jawa Barat yang dipilih, Sandiaga Uno menjelaskan bahwa berdasarkan data Kemenkes tanggal 21 Agustus 2021 menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Barat yang telah menerima dosis vaksinasi pertama sebanyak 21,8 persen dari sasaran vaksinasi sebesar 37 juta orang. “Kita ingin agar angka ini bisa terus meningkat. Oleh karena itu, kita harus gercep ‘gerak bersama’, geber ‘gerak bersama’, dan ‘garap semua potensi’ agar vaksinasi ini lebih terdistribusi bagi pelaku parekraf dan masyrakat,” imbuhnya.
Menparekraf mengapresiasi sistem antrean pendaftaran di sentra vaksinasi Ganesha, karena pihak penyelenggara mampu mengelolanya dengan baik. Begitu pula dengan area tunggu, area vaksinasi, dan area observasi yang dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Lebih lanjut, Menparekraf mengatakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan data vaksinasi dari semua daerah. Ke depan, mobilitas penduduk (misalnya ke restoran, tempat wisata, dan tempat publik lainnya) akan bergantung pada status vaksinasinya dan wajib menunjukkan sertifikat vaksin.
“PeduliLindungi ini akan menjadi gold standard kita dalam berkegiatan. Untuk penggunaan sertifikat vaksin di berbagai destinasi dan sentra ekraf masih kita diskusikan dengan Kemenkomarvest,” katanya.
Dikatakan Menparekraf sejak bulan Februari 2021, Kemenparekraf sudah memiliki 50 sentra vaksinasi dan telah memvaksin lebih dari 166 ribu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di berbagai daerah. Hal ini tentu berkat kerja sama dengan dunia usaha, institusi pendidikan, serta stakeholder lainnya. Oleh karenanya, Menparekraf terus mendorong agar seluruh unsur pentahelix bekerja sama dalam menghadirkan layanan vaksinasi, agar target yang ingin dicapai Kemenparekraf sampai dengan akhir tahun 2021 untuk memvaksin 500 ribu pelaku parekraf dan masyarakat dapat tercapai. (Hs.Foto.dok.Kemenparekraf)