Jakarta, GPriority.co.id – Pameran Filateli Nasional SUMUT 2024 sukses digelar Pengurus Daerah Perkumpulan Penggemar Filateli Sumatra Utara dan Pengurus Pusat Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia dibersamai Kementrian Kebudayaan R.I pada 6-9 November 2024 lalu di Manhattan Times Square Medan.
Dalam paparannya, Ketua Panitia Pameran Filateli Nasional Sumut 2024 sekaligus Ketua Pengurus Daerah Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia, Syahniman mengatakan Pameran Filateli Nasional kali ini dihadiri 25 Koleksi dari 12 Provinsi telah dijuri oleh Juri Nasional Filateli, Karya dari Filatelis Indonesia mengalami kemajuan, terutama bagi Kota Medan.
“Selain itu kami sebuah penghargaan Kota Medan menjadi Tuan Rumah Filateli Nasional tahun 2024 ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Mahendra Direktur Film, Musik dan Media Kementrian Kebudayaan menuturkan, dukungannya terhadap perkembangan Filateli. “Kami sangat takjub dengan Filateli dan hal ini kami mendukung untuk menjadikan Filateli sebagai bagjan kerja kerja kebudayaan,” tuturnya.
Menteri Kebudayaan yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia menyampaikan “Goresan tinta diatas Kartu Pos dapat kita kenalkan kembali , mengingat Kartu Pos langkah merekam situasional kota kota. Sehingga kertas kecil ukuran rata rata 10 x 15cm bentuk yang mungil ini bukan sebagai barang tak berguna, ia hadir memberikan kemanfaatan bagi masyarakat serta cerita apik untuk masa depan yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.” tambah Fadli Zon.
Sebagaimana diketahui, Filateli lekat dengan adanya prangko, kertas, lem dan tinta waktunya untuk berbenah untuk selalu ikut berkontribusi untuk menjadikan Filateli sebagai aktivitas mengisi waktu luang yang strategis, era kini menuliskan cerita diri dalam tinta dan kertas kepada kerabat menjadi hal yang istimewa.
Isu mengenai mengisi waktu luang atau hari tua menjadi tanggung jawab kita bersama. Oleh karenanya, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi ikhtiar silaturahmi untuk menghadapi tantangan ini.
Prangko seperti puzzle yang tercecer dan kita rangkai kembali, bukan sekedar alat pembayaran jasa kirim semata, melainkan bagian cerita sejarah yang patut dijaga, dirawat, dikembangkan, karena itu bagian dari sejarah bangsa. Sebuah langkah progresif tanpa melupakan sejarah. Oleh karenanya, setiap penerbitan prangko hampir tidak boleh mempunyai cacat atau salah baik dalam visual, bahan serta penyebaran di Indonesia maupun penjuru dunia.
Sudah saatnya filateli terus berbenah menciptakan ekosistem inovasi. filateli ialah ruang ide kreatif yang selalu membutuhkan apresiasi publik untuk mendapatkan partisipasi publik.
Dalam kemajuan, filateli berperan sebagai sarana untuk mengapresiasi karya yang tumbuh di masyarakat.
Kelompok seni lokal, komunitas dan lain sebagainya sehingga dapat memanfaatkan filateli sebagai ruang kreatif untuk mengembangkan diri di masyarakat.
Foto: Istimewa