Tahun 2016, Pasar Aksara Kota Medan terbakar hebat. Hal ini langsung mendapat respon yang cukup cepat dari Kementerian PUPR dengan membangun kembali Pasar Aksara baru di Jalan Mesjid, kawasan Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang atau sekitar 5 km dari lokasi pasar lama.
Pembangunan kembali pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang andal, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan pasar tradisional merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada para pedagang, agar pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19 dapat berjalan lebih cepat. “Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” kata Menteri Basuki.
Rekonstruksi Pasar Aksara dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2018. Pasar Aksara baru dibangun di wilayah Kabupaten Deli Serdang di Jalan Mesjid, kawasan Medan Estate atau sekitar 5 km dari lokasi pasar lama yang berada di Simpang Jalan Aksara, Kota Medan. Penentuan lokasi ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan mengingat berbagai pertimbangan di antaranya ketersediaan lahan dan adanya rencana pembangunan flyover di simpang jalan depan pasar lama.
Pasar Aksara kembali dibangun di atas lahan seluas 6.388 m2 dengan anggaran APBN Tahun 2020-2021 sebesar Rp 94 miliar. Bangunan pasar direncanakan terdiri dari 859 kios berupa 204 los basah dan 655 los kering dengan total luas bangunan sekitar 10.735,86 m2.
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR Diana Kusumastuti saat meninjau Pasar Aksara mengatakan, konsep pembangunan pasar disesuaikan dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan konsep tersebut diharapkan para pedagang yang sempat relokasi merasa lebih nyaman dan bangga memilikinya ketika berjualan di Pasar Aksara Baru.
“Pembangunan pasar baru di Jalan Masjid ini nantinya diharapkan akan dapat menampung seluruh pedagang lama, ditambah dengan beberapa pedagang yang menempati badan jalan dan pedagang kaki lima dan dapat mengantisipasi kebutuhan bangunan tempat berdagang,” terang Diana.
Konstruksi Pasar Aksara mulai dibangun sejak 2019 oleh kontraktor PT Citra Prasasti Konsorindo dengan progres saat ini mencapai 62,56%. Rekonstruksi pasar dilakukan dengan mengedepankan konsep bangunan hijau sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.
Kini progres pembangunan Pasar Aksara telah mencapai 100% dan siap digunakan sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang andal, bersih, tertata, dan tidak kumuh.
Konsep pembangunan pasar diselaraskan dengan lingkungan dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan konsep tersebut para pedagang yang sempat relokasi diharapkan merasa lebih nyaman dan bangga ketika berjualan di Pasar Aksara Baru.
Bangunan utama pasar memiliki luas 11.295 m2 yang terdiri dari 461 kios dan 198 lapak. Secara keseluruhan dapat menampung sebanyak 659 pedagang. Selain itu, terdapat bangunan kantor pengelola, ground water tank, pos jaga, dan power house.(Hs.Foto.Humas PUPR)