Jakarta,gpriority- Aduan lima orang tua murid yang berasal dari Jawa Barat,DKI dan Tangsel ke KPAI terkait tidak diperbolehkannya anaknya mengikuti Penilaian Ujian Tahunan (PAT) atau kenaikan kelas mendapat sorotan.
Apalagi selama masa Pandemi ini, anak-anak tidak ada yang masuk ke sekolah. Tidak masuknya anak-anak menjadikan beban rutin harian sekolah berkurang, contoh tagihan listrik, Pam, kebersihan dan biaya-biaya kegiatan rutin sekolah yang tidak dilakukan selama pandemi dari maret 2020 hingga masa berlakunya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Alasan itulah yang membuat beberapa orang tua murid menilai seharusnya sekolah-sekolah mengembalikan atau mengurangi SPP atas dasar biaya-biaya rutin yang tidak terpakai, jangan sampai biaya-biaya yang tidak terpakai masih dibebankan orang tua murid.
Terkait dengan hal ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pertemuan virtual dengan orang tua murid pada Senin (8/6/2020) mengatakan bahwa SPP atau iuran bulanan jangan menjadi beban ekstra baik bagi sekolah maupun bagi orang tua murid di masa Pandemi ini.
Untuk itulah Anies meminta jajarannya untuk memantau persoalan SPP tersebut guna dicari jalan terbaiknya.
” Di masa Pandemi ini banyak sekali orang tua yang mengeluh mengenai keuangan yang semakin sulit sementara itu sekolah-sekolah terutama swasta membutuhkan SPP untuk biaya operasional mereka.Untuk itulah harus dicari solusinya sehingga beban SPP di masa sulit ini bisa teratasi,” tutup Anies.(Hs)