Jakarta, GPriority.co.id – Demonstrasi dalam mengawal keputusan MK soal Pilkada di Gedung DPR berlangsung ricuh pada Kamis (22/8) malam. Masa yang terdiri dari seluruh elemen masyarakat itu berhasil dipukul mundur dengan gas air mata.
Dalam pantauan GPriority, pada pukul 19.00 WIB Polisi membubakan massa dengan menggunakan sepeda motor. Tampak kericuhan terjadi karena massa aksi yang geram terhadap perilaku itu.
Aksi pelemparan pun tak terhindarkan, sejumlah massa yang geram atas perilaku Polisi itu membalas dengan lemparan batu hingga puing yang tercecer dijalan.
Bahkan, beberapa massa juga mengucapkan kalimat makian akibat kesusahan bernafas dadi asap gas air mata yang terhirup.
“Polisi tak punya hati Nurani,” ucap salah satu peserta aksi.
Untuk diketahui, gelombang aksi demo tersebut muncul setelah Badan Legislatif DPR RI mengebut pembahasan Revisi Undang-Undang Pilkada. Pembahasan itu dilakukan usai Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan soal ambang batas dan syarat pencalonan kepala daerah.
MK sendiri mengabulkan permohonan Partai Buruh dan Partai Gelora. Sehingga, menurut putusan MK, pencalonan kepala daerah bisa dilakukan dengan kursi minimal 7,5 persen di daerah. Berbeda dari sebelumnya yakni 20 persen kursi atau 25 persen suara di pemilu sebelumnya.
Foto: GPriority/Dimas A Putra