Nunukan, Gpriority – Anggota DPR RI Deddy Sitorus Dapil Kalimantan Utara (Kaltara), melalui ketua relawan Deddy (Readdy), Irsan Humokor menyambangi perempuan disabilitas mental yang jadi korban pemerkosaan hingga lahirkan seorang bayi, Rabu (12/08/2020).
Sebuah laman berita yang mengabarkan bahwa ada seorang perempuan dengan status disabilitas mental berinisial IN (29) sedang mengandung akibat perbuatan oknum tidak bermoral, membuat Deddy Sitorus merasa simpatik.
Hal tersebut, lantas membuat Deddy Sitorus meminta Ketua Tim Readdy nunukan Irsan Humokor segera mendatangi Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) yang saat ini dihuni korban IN (29) bersama bayi laki-lakinya yang berumur kurang lebih 2 bulan 7 hari dan anak perempuannya yang berusia kurang lebih 3 tahun.
“Benar bahwa Beliau di laman website berita lokal Nunukan dan beberapa postingan media sosial terkait korban IN (29), sehingga Pak Deddy meminta kepada saya, untuk menitipkan sedikit bantuan berupa beberapa keperluan penting untuk bisa membantu si ibu (korban) dan kedua anaknya di sini,” ujar Irsan Humokor kepada wartawan GPriority.
Irsan Humokor menambahkan, bahwa pihaknya akan terus melakukan kerja kemanusiaan tanpa memandang latarbelakang ataupun status sosial, ia bahkan berpesan untuk bisa di informasikan melalui Deddy Sitorus atau tim Readdy terkait hal-hal yang sekiranya perlu untuk mendapat bantuan di Kabupaten Nunukan.
“InsyaAllah, mudah-mudahan Pak Deddy Sitorus sehat selalu, sehingga kegiatan kemanusiaan seperti ini bisa terus dilakukan”, tambah Irsan.
Terpisah dari itu, Sekertaris Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan Yaksi B. Pratiwi, SE, MP membenarkan perihal adanya perlakuan tidak wajar terhadap korban IN (29). Yaksi yang kala itu menjemput korban yang tengah mengandung besar, untuk dibawa ke RSUD Nunukan agar dilakukan pemeriksaan medis terhadap IN (29) dan bayi dalam kandungannya.
“Alhamdulillah IN (29) melahirkan dengan normal dan sibayi juga sehat, meskipun sibayi sempat incubator selama 4 hari akibat berat badannya di bawa rata-rata,” jelas Yaksi.
Dari keterangan singkat yang diperoleh Yaksi saat sesekali berbicara dengan IN (29) ketika dalam kondisi normal, ia mengaku bahwa berasal dari Pinrang, Sulawesi dan selama ini tinggal di atas kapal rusak tepatnya di jalan Lingkar.
“Sesekali IN (29) ini ada sadarnya, karena saya sering bujuk-bujuk ajak dia ngobrol. Nah dia bilang kalau dia dari Pinrang, Sulawesi. Hanya saja pihak kami belum bisa memulangkan IN (29), karena di satu sisi status keluarganya yang belum kami temukan, kemudian juga kondisi mental IN (29) yang belum stabil sehingga menurut Dokter yang menanganinya perlu diterapi secara perlahan ditambah dengan anaknya yang masih terlalu kecil” tambah Yaksi.
Terkait bantuan, Yaksi mengatakan sangat terbantu dengan adanya saluran tangan, kepedulian seperti dilakukan Deddy Sitorus. Ia pun selaku Sekertaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan, mewakili Dinsos Nunukan mengucapkan rasa terimakasih kepada Deddy Sitorus.
“Saya mewakili Dinsos Nunukan, mengucapkan terimakasih kepada Pak Deddy Sitorus. Meskipun Beliau sedang bertugas di pusat, tapi Beliau masih sempat peduli danmemberi bantuan untuk kami disini. Jujur kami sangat terbantu” ucap Yaksi dengan senyuman.
Lebih lanjut, Yaksi mengatakan tahun depan pihaknya berencana memberangkatkan IN (29) ke Banjar Baru untuk mengikuti pelatihan bagi pasien disabilitas mental.
“Insyaallah di Januari tahun depan kami akan kirim IN (29) untuk mengikuti pelatihan pasien di Banjar Baru. Dan IN (29) sendiri sudah siap karena sempat ngomong ke saya saat belum kambuh gangguan kejiwaannya, bahwa dia minta ke saya untuk menjaga anak-anaknya kalau nanti akan berangkat ke Banjar Baru” ujar Yaksi
Sebagi informasi, bantuan yang disalurkan tersebut berupa kasur tempat tidur bayi, pakaian bayi, susu, bedak bayi, minyak telon, biskuit sereal bayi, bubur bayi, dan beberapa makanan ringan untuk IN (29) dan anaknya yang berusia kurang lebih 3 tahun tersebut.#(FBI)