Jakarta,GPriority.co.id-Membangun Indonesia masa depan tidak hanya sekedar berbincang gegap gempita perihal ibukota negara Nusantara yang terletak di wilayah selatan Provinsi Kalimantan Timur. Namun juga memastikan bagaimana kemajuan di daerah-daerah penyangga utama IKN tersebut.
Salah satu cara memajukan daerah penyangga dengan menggelar Sail Sangkurilang seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Kutai Timur. Di tahun 2024 pemkab mendorong agar event bergengsi nasional dapat digelar di kutim. Guna mengetahui pengajuan dan persiapannya seperti apa. Berikut wawancara GPriority dengan Ketua Sail Sangkurilang 2024 Ir. Suprianto CES di Jakarta beberapa waktu lalu.
GP: Yang melatarbelakangi digelarnya Sail Sangkurilang?
Suprianto: Sail Sangkulirang akan menjadi Sail Indonesia ke-13 sejak 2017. Suatu kegiatan pelayaran internasional di perairan Indonesia yang mendatangkan para pelayar internasional. Kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak popularitas daerah yang memiliki keindahan wisata bahari, budaya, dan sejarah; serta mendorong peningkatan perekonomian daerah dan nasional.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi digelarnya Sail Sangkurilang. Yang pertama, wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). ALKI II difungsikan untuk pelayaran dari laut Sulawesi melintas selat Makassar, Laut Flores dan Selat Lombok ke Samudera Hindia dan sebaliknya. Sehingga posisi Kabupaten Kutai Timur menjadi strategis karena berada pada jalur transportasi laut internasional.
Kedua, secara geografis Kabupaten Kutai Timur juga menjadi bagian dari daerah penyangga IKN Nusantara sebagai sentral pemerintahan dan ekonomi inovasi. Ketiga, Secara Ekonomi, Poros regional lintas trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan menjadikan Kabupaten Kutai Timur menjadi Superhub antara 3 provinsi di Pulau Kalimantan.
Tak hanya itu , Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan mendapatkan perhatian besar dari para investor. Sehingga mampu mengoptimalkan peranannya sebagai darerah penyangga kegiatan ekspor impor dengan nilai ekonomi tinggi, seperti kelapa sawit, mineral, gas dan batubara.
Berbekal alasan itulah kami mengajukan proposal Sail Sangkurilang kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta TNI AL. Dari hasil persentasi, kami mendapatkan arahan-arahan yang cukup memuaskan. Mereka juga mengatakan bahwa Kutim sangat layak untuk menggelar Sail.
Inilah salah satu momen penting bagi Kutim pada khususnya dan Kaltim pada umumnya karena kita sepakat membangun KEK MBTK mengingat Kutim adalah wilayah yang memungkinkan untuk membentuk kawasan tersebut.
GP: Visi dan Misi Sail Sangkulirang 2024
Suprianto: Visinya Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Berbasis Sumber Daya alam dan Kearifan Lokal.
Untuk Misinya:
1. Melaksanakan event promosi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing ekonomi daerah
2. Membangun kecintaan dan kebanggan terhadap dunia wisata di Kutai Timur.
3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan komunitas lainnya terutama bidang wirausaha dan wisata.
4. Mengembangkan sektor-sektor ekonomi dan ruang kreatif sebagai penyangga IKN.
GP: Siapa saja yang terlibat dalam Sail Sangkurilang 2024:
Sup: Sail Sangkulirang 2024 ini akan didukung oleh TNI Angkatan Laut RI dan berbagai elemen di Kementerian, Pemda, terkait, Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura dan pihak-pihak swasta nasional dan BUMN.
GP: Mengenai rutenya?
Rute Pelayaran Sail Sangkulirang 2024 ini rencananya akan menempuh jarak sejauh 70km. Dari Pelabuhan Tanjung Bara sebagai titik pemberangkatan, kemudian titik kedua pelabuhan Kenyamukan, titik ketiga Pantai Sekerat, Titik terakhir adalah Pelabuhan Maloy.
Di titik Pertama Sail Sangkulirang 2024, dimana kapal-kapal yang akan ikut serta dalam sail ini akan dilepas di Pelabuhan Kenyamukan, di Sangata Utara. Peserta diajak mengenal Potensi Wisata bahari melalui sebuah seminar, dan dilengkapi dengan Tour Ekowisata dan Bakti sosial.
Pada titik Kedua, di Pantai Sikerat, Bengalon, Pengunjung akan disajikan keindahan Pantai Sekerat, merasakan Wisata Hiu, Menyaksikan Festival layang-layang, Perahu Hias, Olahraga Tradisional dan beristirahat sambil menikmati alam dengan Campervan
Dan akhirnya sampai di titik pelayaran terakhir, Pelabuhan Maloy, Sangkulirang. Disini penguunjung dapat menyaksikan keindahan alam pulau miang, pagelaran seni budaya, tarian adat festival perahu naga, panjat pinang, sambil menikmati wisata kuliner dan memancing ikan atau snorkling & diving serta expo produk unggulan masyarakat lokal.
Sebagai acara pamungkas, akan ada persembahan tarian kolosal masyarakat setempat untuk memecahkan rekor MURI.
GP: Mengenai persiapannya?
Suprianto: Hampir 100 persen.
GP: Pesan yang ingin disampaikan?
Suprianto: Mari kita sukseskan Sail Sangkulirang 2024. Sesuai pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi tentang bangga berwisata di Indonesia. Sail Sangkulirang 2024 akan menjadi salah satu event yang akan diunggulkan sebagai ikonik event, demi memperkenalkan Kalimantan dan kepada dunia internasional.
Sail Sangkulirang menjadi momentum rebranding wisata bahari di mata dunia. Kita harus optimis Sail Sangkulirang mampu berkontribusi dan membantu sektor pariwisata dalam negeri dengan memberi dampak positif pada devisa nasional.
Kita patut bangga memiliki potensi ini, potensi ini bekal kita, anugerah yangg maha kuasa. Selanjutnya kita manfaatkan, lestarikan, dan jaga agar anugerah Tuhan ini tetap berada dalam keseimbangan dan harmoninya. (Hs.Foto.dok.pribadi)