Jakarta, GPriority.co.id – Usai Indonesia menyatakan memblokir iPhone 16 karena beberapa faktor, pihak Apple akhirnya memberikan tanggapan.
Meski tak secara terang-terangan, pada Senin (4/11) kemarin, CEO Apple, Tim Cook, tak lagi menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara yang mencetak rekor pendapatan kuartalan.
Momen tersebut terjadi pada saat Tim Cook membacakan pendapatan Kuartal-IV tahun 2024, yang berakhir pada 28 September 2024 lalu.
Sebelumnya, pada periode April-Juni 2024 nama Indonesia masih disebut oleh pihak Apple.
“Kami juga mencetak rekor pendapatan segmen kuartal September di Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik lainnya, serta di sejumlah besar negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, Prancis, Inggris, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan UEA,” jelas Tim Cook.
Bahkan pada periode Januari-Maret 2024, nama Indonesia disebut sebagai negara yang mencatat rekor pendapatan dan dinilai sebagai negara yang berpotensi, menurut Apple.
“Kami juga membukukan rekor pendapatan di Indonesia, salah satu pasar yang kami nilai potensinya sangat besar,” puji Tim.
Tidak disebutnya nama Indonesia pada rekor pendapatan Apple terbaru ini, disinyalir merupakan imbas dari kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang penjualan iPhone 16 di tanah air.
Pelarangan ini dikeluarkan usai Apple tak memenuhi komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia.
Awalnya, Apple berjanji untuk komitmen berinvestasi senilai Rp1,7 triliun. Namun terakhir dilaporkan jika Apple baru berinvestasi senilai Rp1,48 triliun di Indonesia.
Alasan Apple Enggan Investasi Banyak di Indonesia
Kabarnya, Apple memiliki beberapa alasan mengapa pihaknya enggan melakukan banyak investasi di Indonesia.
Rumor yang beredar, pihak Apple meminta bebas pajak atau tax holiday selama 50 tahun lamanya kepada Indonesia, untuk berinvestasi.
Hal ini didorong oleh Apple yang telah mendapatkan tax holiday terlebih dahulu di Vietnam. Apple pun telah berinvestasi sebanyak Rp248,5 triliun di negara tersebut.
DPR RI Minta Semua Produk Apple di Indonesia Diblokir
Menanggapi hal tersebut, DPR RI mengecam permintaan Apple. Menurut Mufti Anam, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, permintaan tersebut dinilai terlalu berlebihan.
Menurutnya, Apple sudah banyak menikmati uang dari rakyat Indonesia. Bahkan Anam juga meminta Menteri BUMN Erick Thohir, untuk memblokir semua produk Apple di Indonesia apabila diperlukan.
“Kami dan rakyat Indonesia marah kepada iPhone. Kalau perlu diblokir semua. Seluruh produk Apple tidak boleh masuk ke negara kita, Pak. Ini pelecehan kepada negara kita, Pak,” tegas Anam.
Foto : Apple