Mendag Lepas Ekspor Produk Makanan Olahan Mayora ke 15 Negara

Jakarta, Gpriority.co.id – Menteri Perdagangan Dr. Budi Santoso, M.Si. melepas kontainer ekspor mayora group ke 400.000 ke 15 negara pada Selasa (5/11) di Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Tangerang, Banten.

Dalam agenda pelepasan kontainer eksport itu, Mendag Budi Santoso mengatakan, pasar ekpor bahan makanan dan minuman Indonesia di dunia cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari permintaan pasar export bahan makanan dan minuman indonesia terus meningkat.

“Pasar export bahan makanan dan minuman Indonesia meningkat, ini kesempatan bagi Indonesia,” kata Budi.

Menteri Budi menjelaskan, jika dilihat, di dunia permintaan pasar untuk export bahan makanan dan minuman sekitar 7,7 persen, sementara saat ini yang baru dicapai Indonesia untuk ekpor bahan makanan dan minuman dari tahun 2019 hingga 2023 mengalami pertumbuhan 6,8 % dan sedangkan untuk tahun ini pada bulan januari hingga Agustus 2024 mengalami pertumbuhan 6,4 persen.

Budi mengatakan Kemendag memiliki 3 program untuk meningkatkan export produk bahan makanan dan minuman, diantaranya program pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar export dan program perjanjian perdagangan.

Program pengamanan pasar dalam negeri bertujuan menjaga pasar dalam negeri agar tidak dikuasai produk impor.

“Kita perlu menjaga produk dalam negeri untuk pasar dalam negeri agar tidak kalah dengan produk impor,” jelasnya.

Kemudian program perluasan pasar ekspor. Kata Budi, hal ini bertujuan agar pasar ekspor Indonesia semakin luas jangkauannya. Dan program perjanjian perdagangan. “Tahun ini kita sedang jejaki kerjasama dengan peru Canada dan Eurasia,” tuturnya.

“Program perjanjian dan perundingan perdagangan itu, outputnya bukan dokument perundingan melainkan dampak apa yang didapat dalam program perjanjian, ” imbuhnya.

Diakhir sambutan, Menteri Budi berharap program umkm agar bisa export harus bisa berinovasi dan siap adaptasi. Sebab ratio kewirausahaan Indonesia masih kecil, 3,47 persen, untuk jadi negara maju syaratnya 10 % hingga 12 persen ratio kewirausahaanya.

Ia mengatakan banyak umkm kita suka mengeluh. “Membuat produk tetapi jualnya susah. Ini karena kualitas produk yang kurang bagus, ” kata Budi.

Untuk itu Kementerian Perdagangan turut mendorong program pendampingan dan pelatihan export bahan makanan dan minuman. Dengan adanya pelatihan bisa membantu meningkatkan kualitas produk, sehingga memiliki niai jual.

Tidak hanya itu, Kementrian Perdagangan juga membantu distribus atau pemasaran umkm agar bisa masuk pasar dalam negeri dan juga go global.

“Untuk itu budi berharap mayora tetap membangun hubungan mitra kerja dengan umkm untuk membangun umkm Indonesia lebih baik,” harapnya.

Setelah menyelesaikan sambutannya, Menteri Budi Susanto dan Andri Sukendra Atmadja selaku Presiden Direktur Mayora Group secara simbolis melepas kontainer eksport ke 400.000 untuk 15 negara.

Turut hadir dalam acara pelepasan kontainer ekspor mayora group ke 400.000 ke 15 negara diantaranya Pj Gubernur Provinsi Banten, Presiden direktur Mayora Group, Direktur Industri Menengah, Kepala Kanwil Bea Cukai, BPOM, Perwakilan Dinas Perindak BantenPelepasan kontainer itu dengan tujuan 15 negara diantaranya, Palestina Arab Saudi, Bahrain, UAE, Kuwait, Mesir, Madagaskar, Afrika Selatan, Filipina Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, Australia.

Foto: GPriority/Jojie Matitaputty