Kebutuhan akan akses transportasi yang diperkirakan semakin meningkat di masa mendatang membuat pembangunan terminal penumpang baru menjadi suatu keharusan. Inilah yang melatarbelakangi pengelola Bandara Kuabang Halmahera Utara (Halut) membangun terminal baru seluas 3.500 meter persegi pada tahun 2016.
Tahun 2021 terminal tersebut selesai dikerjakan dan langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Maret 2021. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan,” Alhamdulillah, terminal penumpang di Bandara Kuabang ini telah siap dipergunakan untuk mendukung aktivitas masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara dan sekitarnya. Kita harapkan nanti akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sekitar bandara ini,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut dikatakan Jokowi, “ Pengembangan fasilitas Bandara Kuabang amat penting artinya untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas wilayah setempat apalagi Kabupaten Halmahera utara memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan bahari yang sangat indah. Saya harap dengan dibukanya terminal baru seluas 3.500 meter, akan banyak wisatawan yang datang ke Halmahera Utara.”
Berkaitan dengan hal itu, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk dapat membuka rute penerbangan setidaknya dua kali tiap minggunya.“ Saya sudah perintahkan Budi Karya Sumadi dan Dirjen Perhubungan Udara yang turut bersama saya untuk secepatnya mengusahakan penerbangan seminggu dua kali menuju sini. Jika ini berjalan baik baru kemudian naik lagi ke tiga kali sehari,” ucapnya.
Budi Karya Sumadi dalam siaran persnya mengamini permintaan Jokowi dan secepatnya akan melakukan diskusi dengan Dirjen Perhubungan udara, Pelindo, pengelola bandara serta maskapai.
“Selama pandemi Covid-19 berlangsung, Budi Karya mengatakan Bandara Kuabang hanya melayani penerbangan carter. Pada pekan depan, saya mengupayakan bandara tersebut sudah membuka penerbangan komersial untuk angkutan niaga dan penumpang berjadwal,” ucap Budi.
Budi dalam siaran persnya juga mengatakan telah meminta kepada Presiden Jokowi untuk melakukan pelebaran jalan dari Sofifi menuju Bandara Kuabang yang berjarak 85 kilometer.” Dengan adanya pelebaran jalan ini maka akses penumpang menuju bandara akan semakin cepat,” ucap Budi.
Terkait dengan dilebarkannya jalan menuju Bandara, Budi mengatakan dikarenakan Bandara Kuabang merupakan Bandara alternatif yang disiapkan pemerintah pusat, dikarenakan Bandara Sultan Babullah Ternate kerap ditutup akibat terkena dampak letusan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono. (Hs.Foto.BPMI Setpres)