Jakarta, GPriority.co.id – Kondisi di Kampung Kandarin, Distrik Aranday, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, menggambarkan realitas hidup yang memprihatinkan.
Hingga Selasa malam (12/11), masyarakat setempat masih harus mengandalkan pelita sebagai sumber penerangan di malam hari, menunjukkan keterbatasan infrastruktur di daerah tersebut.
Bikram Imbimbong, seorang guru di SMPN 2 Aranday, turut merasakan keadaan ini. Setiap malam, ia terpaksa menggunakan pelita untuk mempersiapkan materi pelajaran bagi siswa-siswanya.
Guru muda ini tinggal di rumah Samad Kokop, warga Kampung Kandarin, dan menyaksikan langsung keterbatasan yang dialami masyarakat setempat.
Ironisnya, kondisi ini terjadi di masa pemerintahan Piet-Matret, di mana Distrik Aranday adalah kampung halaman Wakil Bupati.
Masyarakat pun mempertanyakan perhatian pemerintah terhadap daerah yang seharusnya mendapat prioritas sebagai tempat asal pemimpin daerah mereka.
Keterbatasan listrik dan infrastruktur lainnya mengungkapkan masih adanya kesenjangan dalam pelayanan dasar yang membuat warga harus berjuang dalam kondisi serba terbatas.
Situasi di Kampung Kandarin menjadi potret nyata tantangan pembangunan yang dihadapi masyarakat di Teluk Bintuni.
Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi ini, agar kebutuhan dasar seperti penerangan dapat terpenuhi dan warga bisa menjalani kehidupan dengan lebih layak.
Foto: Istimewa