Kepala Bappeda Kutai Timur (Plt),Ir.Suprihanto, CES :KEK Maloy Batuta Siap Dipasarkan

Program pemerintah pusat terkait progres Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di beberapa daerah perlu mendapat perhatian khusus. Diakui, pertumbuhan KEK nantinya bakal berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Seyogyanya program KEK ini juga harus mampu mendatangkan investor agar jangan sampai menjadi program yang mangkrak tanpa berkelanjutan.

Di saat pandemi saat ini tentu ada tantangan tersendiri dalam memajukan KEK. Namun, program KEK tidak mesti berhenti. Di satu sisi, perlu adanya evaluasi dan di sisi lain perlu kesigapan dalam mengatasi hambatan dan tantangan KEK ke depan.

Berikut ini wawancara wartawan Gpriority (GP) dengan Kepala Bappeda Kutai Timur (Plt), Ir. Suprihanto, CES terkait progres kelanjutan KEK Maloy Batuta di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

GP: Bagaimana progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta di Kutai Timur hingga saat ini?

Ir.Suprihanto,CES: Perkembangan saat ini KEK Maloy Batuta lahan sebesar kurang lebih 500 ha, sebenarnya sudah siap untuk dipasarkan. Artinya dipersiapkan untuk investasi. Saat ini memang hanya menarik investasi sambil membangun fasilitas-
fasilitas infrastruktur yang diperlukan yang ada di kawasan KEK, seperti air, jalan masuk, jalan kawasan, listriknya maupun fasilitas lainnya seperti gedung perkantoran, dan sebagainya.

GP: Berapa anggaran yang dialokasikan untuk KEK tersebut? Baik anggaran dari pusat maupun Pemda Kutai Timur?

Ir.Suprihanto,CES: Anggaran yang sudah masuk saat ini hampir 1,6 T dari provinsi maupun dari Pemkab, maupun dari APBN. Untuk penambahan anggaran membangun infrastruktur yang kurang seperi jalan kawasan, dan pelabuhan. Sebenarnya sudah bisa dipakai hanya finishingnya saja.

GP: Adakah Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi salah satu acuan percepatan KEK Maloy Batuta?

Ir.Suprihanto,CES: Karena ini sudah diundangkan melalui Undang-Undang No.39 Tahun 2009, turunannya Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2014, dan Keputusan Presiden RI No.5 Tahun 2015. Yang terbaru ini baru tahap pembahasan bagaimana KEK Maloy itu segera berfungsi, yang ini sedang intens dikoordinasikan antara dewan ekonomi dan yang ada di Provinsi maupun di Kabupaten. Jadi seluruh stakeholder sedang memacu untuk percepatan KEK Maloy agar bisa berfungsi sesuai dengan apa yang disampaikan dalam UUD.

GP: Bagaimana dengan kehadiran investor di kawasan ekonomi tersebut, sejauh ini?

Ir.Suprihanto,CES: Investor ini sebenarnya ada 3, yaitu MBS (Melati Bakhti Satya) itu dari provinsi, MPS itu adalah semacam BUMD nya provinsi dan provinsi yang mengelola, PT TKEZ (Trans Kalimantan Economic Zone) , dan PT BCIP (Batuta Chemical Industrial Park). Yang berjalan sekarang baru BCIP dan nanti investasi yang ada di kawasan itu akan ada lagi yang masuk di sana, terutama untuk hilirisasi sawit.

GP: Apa kendala yang dihadapi terkait kelanjutan KEK tersebut?

Ir.Suprihanto,CES: Kendala di kelembagaan, jadi kelembagaan ini harus dituntaskan dulu dalam waktu dekat, kalau sudah tuntas mudah-mudahan investasi bisa berjalan sesuai dengan harapan. Jadi kelembagan antara BCIP, TKEZ, dan MBS itu belum ada sinkronisasi, mungkin itu yang segera diselesaikan. Saya hanya dari sisi perencanaanya aja, jadi secara makronya saja bisa diberikan.

GP: Target Pemkab untuk KEK Maloy Batuta ini harapannya seperti apa?

Ir.Suprihanto,CES: Maloy diharapkan mempunyai efek yang baik untuk Kabupaten Kutim baik secara ekonomi, wisata. Di samping itu jika di sana ada investasi pasti ada penyerapan tenaga kerja, di sana ada hilirisasi, mungkin sementara ini role materialnya
dari batubara dan sawit. Mungkin kalau ada hilirisasi disana lebih mengembangkan prospek kedepannya Kutim dalam menggapai pundi-pundi PAD. Di samping itu jika ada kegiatan di sana otomatis infrastruktur penunjangnya akan segera terealisasi dengan baik sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat.

GP: Closing Statement?

Ir.Suprihanto,CES: Jadi saya secara pribadi karena ini mimpinya dulu bupati kami kemudian diteruskan, dengan pemikiran dan angan-angan beliau bisa tercapai dan terwujud, sebelum beliau lengser dari jabatannya. Mungkin Pak Gubernur, Pak Bupati
menginginkan KEK ini berjalan sesuai dengan harapan. Saya rasa kita harus mendukung semua itu sebagai bagian dari Kutai Timur. Ini akan sangat positif untuk masa depan anak cucu. Terus di-push (didorong) agar mimpi itu terealisasi.#Dwi