Jakarta, GPriority.co.id – Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang hukumnnya adalah sunnah muakkad. Artinya, sholat sunnah ini sangat dianjurkan untuk rutin dilakukan setiap hari. Apalagi saat bulan Ramadhan seperti sekarang ini.
Sholat dhuha merupakan sholat yang biasanya banyak dilakukan sebagai sarana memohon kemudahan urusan dan kelapangan rezeki, kepada Allah SWT.
Kapan waktu untuk mengerjakan sholat dhuha?
Terkait waktu mengerjakan sholat dhuha, dapat dilakukan ketika matahari mulai meninggi, sampai tergelincirnya matahari. Waktu paling utama dalam mengerjakan sholat dhuha adalah pada jam-jam orang sedang sibuk bekerja (sekitar jam 9 pagi – 11 siang).
Bagaimana cara mengerjakan sholat dhuha?
Untuk mengerjakan sholat dhuha, sebenarnya sama saja seperti mengerjakan sholat sunnah lainnya. Hanya saja berbeda pada niatnya. Sholat dhuha dapat dikerjakan minimal 2 rakaat. Lalu bisa ditambah menjadi 4,6,8, sampai 12 rakaat. Masing-masing jumlah rakaat sholat dhuha yang dikerjakan, mempunyai keutamaan tersendiri.
Keutamaan sholat dhuha :
• 2 Rakaat = sudah termasuk sedekah seluruh anggota tubuh.
• 4 Rakaat = akan dicukupkan rezeki dan urusan hingga akhir siang hari.
• 6 Rakaat = yang mengerjakan akan diselamatkan pada hari itu.
• 8 Rakaat = yang mengerjakan tercatat sebagai hamba yang taat.
• 12 Rakaat = Allah akan bangunkan rumah di surga (berdasarkan HR. Thabrani).
Bagaimana niat sholat dhuha?
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.”
Artinya, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Apa saja doa setelah sholat dhuha?
• Allâhumma innad dlaḥâa dlaḥâ’uka, wal bahâa bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna musiran (mu’assaran) fa yassirhu, wa in kâna barâman fa thahhirhu, wa inkâna ba’îdan fa qarribhu, bi haqqi dlaḥâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtinî mâ ataita ‘ibâdakas shâlihîn.
Artinya :
“Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, kuasa ini adalah kuasa-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”
• “Allahummaghfirli wa tub’alayya, innaka antat tawwabur rahiim” (dibaca 100x).
• Doa Nabi Musa agar dimudahkan segala urusan,
“Robbishrohlii sodri, wayassirli amri, wahlul ‘uqdatam mil-lisani qaulahu qauli”.
• Doa Nabi Yunus agar dihilangkan galau dan kesedihan,
“Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin”.
• Setelah itu lafalkan hajat atau keinginan anda.
Foto : Depositphotos