Jakarta,GPriority.co.id-Bertempat di Perpusnas, Jaringan Pemimpin Redaksi menggelar acara ‘Leaders Vision Menuju Indonesia Emas 2045’.
Ada beragam permasalahan yang dihadapi di media disana salah satunya mengenai jatah iklan yang 60 persen Dicaplok Platform Asing. Dijelaskan oleh Agus Sulistiyono selaku Ketua Panitia ada langkah strategis yang bisa dilakukan oleh media untuk merebutnya kembali salah satunya dengan model gotong royong. “Kenapa? karena banyak media yang dikelola perorangan. Nah media yang dikelola perorangan inilah yang kalah dengan media besar karena servernya tidak unlimited, sehingga pembacanya pun terbatasi,” ucapnya.
Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir sebagai narasumber menyarankan untuk membentuk ekosistem digital. Dengan hadirnya ekosistem digital maka iklan akan kembali kepada media.
Erick juga mengatakan sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada media, telah dibuatkan E-katalog. Tak hanya itu Kementerian BUMN membuka pintu seluasnya bagi rekan media yang mau mengajukan iklan.
Menparekraf Sandiaga Uno yang hadir dalam acara tersebut menyebut bahwa media menjadi garda terdepan dari Pemerintah. “Saya mengucapkan terima kasih kepada media, karena tanpa media tidak akan berhasil membukukan 550 juta kunjungan wisatawan di tahun 2022. Tahun ini diminta presiden 1,4 miliar wisatawan Nusantara. Untuk itulah saya meminta kepada media untuk berkolaborasi. Kenapa karena media mampu pengaruhi pembaca dalam melakukan kunjungan wisata,” jelasnya.
Menyoroti iklan yang dicaplok media asing, Mas Menteri begitu Sandiaga Uno disapa meminta agar media dilengkapi dengan konten kreator. “Gak usah prank. Cukup dengan menampilkan cuplikan berita positif yang dibuat. Inilah yang akan mendatangkan iklan,” kata Sandiaga Uno.
Wamendag jery Sambuaga mengatakan, media bisa diibaratkan sebagai krypto karena merupakan aset yang potensial. Krypto awalnya belum dikenal di tahun 2019 namun setelah media memberitakan maka semakin baik menjadi 895 triliun rupiah. “Ini menunjukkan sangat luar biasa potensinya, karena krypto bisa mendongkrak ekspor kita 54,95 USD. Begitu pula dengan media semakin sering memberitakan hal positif, maka potensi iklan makin banyak,” jelas Jery.
Mantan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers 2019-2022, Agus Sudibyo menyetujui apa yang dijelaskan oleh Sandiaga Uno dan Jery Sambuaga. “Good Jurnalisme melalui pemberian positif sudah pasti akan berdampak pada medianya. Kenapa? Karena pengiklan akan memasang produk mereka dikarenakan tidak memiliki masalah yang dapat merugikan produknya. Ini berbeda dengan platform global. Mereka tidak bisa mengendalikan mesin yang mereka buat sendiri. “Inilah kesempatan media untuk merebut iklan dari platform. Kenapa karena media sebagai pembawa informasi bisa mengendalikannya. Jadi tak perlu khawatir menjadi jurnalisme positif. Dan itu harus dimulai saat ini,” tutur Agus Sudibyo menutup siaran persnya. (Hs.Foto:Hs)