
Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Kementerian Luar Negeri
Jakarta, GPriority.co.id— Dalam statement yang diselenggarakan pada sesi Pertemuan APSC di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9) ini, Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, secara eksternal, ketegangan dan persaingan geopolitik semakin meningkat.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa dampak kemanusiaan dan sosial ekonomi dari perang antar Rusia dan Ukraina juga harus menjadi peringatan.
“Dampak kemanusiaan dan sosial ekonomi dari perang antar Rusia dan Ukraina harus menjadi peringatan. Kita tidak boleh membiarkan situasi yang sama terjadi di wilayah kita, dan melemahkan kemajuan yang telah dicapai ASEAN sejak tahun 1967,” ucap Mahfud MD dalam statement nya.
Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan, jika tidak mengambil tindakan dalam mengatasi permasalahan, relevansi bisa terpuruk.
“Sebagai Dewan yang diberi mandat untuk kerja sama Politik-Keamanan di ASEAN, kita tidak boleh melupakan tantangan spesifik di wilayah kita,” ungkapnya lebih lanjut.
Di sisi lain, ASEAN terus menghadapi ketidakpastian, di mana kekuatan komunitas ditantang oleh krisis demi krisis.
“Secara internal, kemajuan yang tidak signifikan di Myanmar meninggalkan dampak negatif ASEAN. prestasi kami dalam mengimplementasikan Cetak Biru APSC 2025, adalah dibayangi oleh kurangnya kemajuan dalam menyelesaikan masalah Myanmar,” kata Mahfud MD.
“Hal ini dapat menyebabkan konflik terbuka yang terpaksa dihadapi oleh wilayah kita,” ungkapnya.