Jakarta,GPriority.co.id – Beberapa waktu lalu, presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi KTT G20 2022 yang ada di Bali yaitu Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai yang akan diselenggarakan bulan November mendatang.
“Pagi hari ini saya bersama-sama dengan para menteri, dirjen, dan gubernur, melihat persiapan-persiapan dalam rangka G20 nanti di pertengahan November bulan depan. Saya melihat semuanya hampir sudah siap, alhamdulillah, dan kita harapkan nanti di pelaksanaan KTT juga berlangsung dengan baik dan lancar,” kata Jokowi, mengutip Setkab, Kamis, (6/10).
Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi mengaku kaget dengan kondisi Tahura yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa. Menurutnya, Tahura Ngurah Rai akan menjadi titik utama dalam hal penghutanan kembali dan lingkungan.
Taman Hutan Raya Ngurah Rai
Tahura Ngurah Rai merupakan satu-satunya taman hutan raya di Provinsi Bali yang kawasannya bertipe hutan payau dengan genangan air payau dan dipengaruhi oleh pasang surut. Tahura Ngurah Rai memiliki fungsi untuk mencegah abrasi.
Dilihat dari wilayahnya, Tahura Ngurah Rai sangat strategis karena berada di pusat pertumbuhan bisnis dan pariwisata. Tahura ini mudah dijangkau dari tiga lokasi wisata populer Bali seperti Nusa Dua, Sanur, dan Kuta.
.
Dahulunya, Tahura Ngurah Rai merupakan kawasan hutan tutupan yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1927. Kawasan ini telah mengalami beberapa kali perubahan status sebelum ditetapkan menjadi Taman Hutan Raya Ngurah Rai.
Lingkungan alam Tahura Ngurah Rai memiliki keindahan alam dan keanekaragaman hayati berupa hutan Mangrove dan hewan-hewannya. Sehingga kawasan ini perlu untuk dipertahankan secara ekologis karena dapat mengembangkan potensi wisata alam rekreasi dan wisata pendidikan.
Beberapa potensi wisata alam yang mungkin akan dicanangkan Tahura Ngurah Rai di masa mendatang adalah sebagai berikut:
1. Rekreasi dan olah raga; kayaking dan canoying, bird watshing, camping, tracking, hiking, dan fishing.
2. Wisata pendidikan; pengenalan ekosistem hutan mangrove, permainan di alam terbuka, pengenalan flora dan fauna, dan melacak jejak satwa.
3. Wisata kesehatan; rehabilitasi, terapi, meditasi, dan yoga.
4. Pengembangan diri; outword bound dan peningkatan kemampuan profesi.
Sebagai kawasan wisata, Tahura Ngurah Rai telah memberikan eksternalitas positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar. Selain itu, secara tidak langsung pengembangan sektor wisata di kawasan ini telah mendukung pembangunan sektor lainnya. (Hn.)