Menhub Menargetkan Groundbreaking Pelabuhan Tanjung Carat pada 2024

Penulis : Dimas A Putra | Editor : Lina F | Foto : Kemenhub

Jakarta, GPriority.co.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Pj. Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni membahas kelanjutkan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat, Palembang, Sabtu (14/10).

Menhub Budi mengatakan saat ini tengah mengupayakan finalisasi sertifikasi, desain, dan skema pembiayaannya.

“Hari ini kami membahas tentang rencana kemajuan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat. Kami bersama-sama Pemprov Sumsel akan memastikan finalisasi dari sertifikasi, desain, dan pembiayaan melalui skema Kerjasama Pemerintah Dan Badan Usaha (KPBU),” kata Budi dikutip, Minggu (15/10).

Budi mengungkapkan, telah ada sejumlah investor yang melakukan penjajakan. Ia optimistis pembangunan berjalan dengan baik.

Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan, sejumlah tantangan yang dihadapi dalam membangun Pelabuhan Tanjung Carat, diantaranya yaitu pengalihan fungsi dari yang tadinya hutan menjadi area produktif, termasuk penyelesaian amdal.

“Tapi kita akan lakukan penyelesaiannya simultan dengan kegiatan pembuatan desain. Jadi kalau kita bisa selesaikan dalam 6 bulan kedepan, Insya Allah tahun depan kita dapat melakukan lelang. Dan karena memang sudah ada investornya, ditargetkan tahun 2024 kita bisa melakukan groundbreaking,” ucapnya.

Sementara itu, Pj. Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, Pemprov Sumsel mendukung pembangunan pelabuhan ini.

“Mengenai pelabuhan Tanjung Carat, pada prinsipnya semua program yang masuk ke sini apalagi ini untuk memperlancar transportasi kemudian untuk pelayanan kita pasti dukung. Tadi di dalam juga sudah kita bahas apalagi yang akan kita lakukan, langkah-langkah yang akan kita lakukan dan perlu kita lakukan percepatan,” ucapnya.

Perlu diketahui, Pelabuhan Tanjung Carat nantinya akan menjadi pusat distribusi barang/logistik menggantikan Pelabuhan Boom Baru yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena lokasinya berada di tengah kota, dan juga karena sudah mengalami pendangkalan (sedimentasi).

Sehingga tidak bisa disinggahi kapal-kapal berukuran besar. Nantinya Pelabuhan Boom Baru akan difungsikan sebagai pelabuhan penumpang.