Merlynn Park Hotel Jakarta Rayakan Hari Kopi Internasional Lewat ‘Ngop Duls’

Jakarta, GPriority.co.id – Dalam rangka Hari Kopi Internasional yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober, Merlynn Park Hotel Jakarta menggelar acara bertajuk ‘Ngop Duls: One Day All About Coffee’, pada Selasa (1/10).

Selain mengadakan Latte Art Competition, ada juga agenda lain seperti Coffee Workshop, Coffee Talk, dan Bazzar Indonesia Coffee.

Diselenggarakan di Times Square Bar & Lounge, Merlynn Park Hotel Jakarta turut mengundang Henry Fajar, Vergono Best Barista 2016 dan Adlan Zaki yang merupakan Roaster of Errisan Coffee, sebagai juri dalam kompetisi Latte Art.

Menurut Adolf Gustaf, General Manager Merlynn Hotel Park Jakarta, acara ini diselenggarakan mengingat banyaknya pecinta kopi, bahkan ngopi juga menjadi tren saat ini.

“Ini merupakan kali kedua diselenggarakan di kepemimpinan saya. Sebelumnya saya pernah ada acara serupa bertajuk ‘Come Together Barista’. Jadi bagi kami sebenarnya ini bukan kompetisi. Tapi hari kita bersama-sama sebagai pecinta dan pegiat kopi, ngumpul bareng. Kita sama-sama bedah ada apa dengan kopi, kenapa diminati, menariknya kopi apa, sampai tren kopi saat ini,” ujar Gustaf.

Sementara itu, diakui oleh Adlan, tren kopi saat ini telah bergeser. Bukanlah lagi kopi pahit semata.

“Tren saat ini semuanya cukup melompat sebenarnya. Sekarang sudah banyak varian kopi yang muncul baru-baru ini dengan proses rasa dan aroma yang unik. Jadi sekarang penikmat kopi bisa merasakan banyak rasa kopi,” tutur Adlan.

Lebih lanjut Adlan mengatakan bahwa tren Latte Art kembali lagi meningkat di kalangan pecinta dan pegiat kopi saat ini, setelah sempat tenggelam.

Sedangkan menurut Henry, pecinta kopi sendiri terbagi menjadi dua. Ada yang benar-benar menyeduh dan memproses kopi dari awal sampai jadi, dan ada yang hanya menikmatinya saja.

Jenis kopi di tiap negara menurut Henry juga berbeda. Indonesia menjadi salah satu negara yang industri kopinya menjadi favorit banyak orang.

“Masing-masing negara punya ciri khas berbeda. Misalnya dari Afrika lebih ke floral, delight. Kalo kita lebih ke strong, bold. Kalo Amerika Latin lebih ke fruity. Karena proses pembuatan kopi juga saat ini sudah semakin beragam,” ungkap Henry.

Foto : GPriority/Nindya Farhah Azzahrah