Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Akibatnya puluhan hotel dan Kos-Kosan di Yogyakarta mulai berguguran dan terancam gulung tikar.
” Betul akibat Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diganti menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Yogyakarta. Akibatnya guest house hotel di Yogyakarta menjadi sepi. Dan jika terus berlangsung sudah pasti kami juga mengalami kebangkrutan seperti teman-teman kami yang lain,” ucap Erlina pemilik Guest House dan kos-kosan di Kaliurang.
Hal yang sama juga menimpa para pemilik kos. Karena tidak ada mahasiswa dan siswa yang kos di tempat mereka dikarenakan pembelajaran dilakukan secara online.
Ketua PHRI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono seperti dikutip kumparan.com,Senin (8/2/2021) membenarkan bahwa banyak hotel dan kos-kosan di Yogyakarta yang terancam gulung tikar bahkan menurut catatan PHRI Yogyakarta saat ini sudah ada 50 hotel dan restoran yang tutup lantaran tak kuat menanggung beban operasionalnya. Sementara kos-kosan dirinya tidak mengetahui berapa jumlahnya yang sudah terjual dikarenakan tidak ada laporannya.
” Jumlah ini akan semakin bertambah banyak mengingat banyak sekali hotel dan Kos-Kosan yang dijual pemiliknya secara online,” tegas Deddy.
” Ada yang jual Rp.1 Miliar hingga Rp.12 Miliar,” tambah Deddy.
Deddy sendiri mengatakan bahwa pihaknya telah meminta kepada pemerintah daerah untuk mencoba mencari solusinya, sehingga jumlah hotel dan kos-kosan yang dijual tidak bertambah banyak.(Hs)