NLE Jadi Upaya untuk Peningkatan Ekspor

Penulis : Dimas A Putra | Editor : Lina F | Foto : Kemenhub

Jakarta, GPriority.co.id – Pemerintah terus mendorong peningkatan ekspor, salah satunya menerapkan program National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menjelaskan NLE dibangun untuk melancarkan pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun domestik antar wilayah. Sehingga, diharapkan dapat memenuhi target peningkatan ekspor yang dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%.

“Presiden selalu menginstruksikan kepada kami untuk meningkatkan ekspor. Untuk itu, titik-titik pergerakan yang mendukung ekspor harus kita awasi. Oleh karenanya pemerintah membentuk NLE yang diinisiasi oleh Kemenkeu,” kata Menhub Budi saat meninjau implementasi NLE di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/12).

Menhub mengungkapkan, saat ini jumlah ekspor nasional relatif meningkat tetapi belum signifikan. Untuk itu, kata dia berbagai pihak harus menyempurnakan lagi proses bisnis dari layanan di pelabuhan.

“Saya meminta Pelindo bersama unsur terkait seperti Custom, dan unsur terkait lainnya untuk meneliti kembali bagaimana ekspor bisa lebih ditingkatkan. Tidak hanya mengatur bagaimana kedatangan dan keberangkatan kapalnya saja tetapi juga pergerakan barang yang datang dan keluar harus dikelola dengan baik,” ujarnya dikutip laman resmi kemenhub.

Kemudian, Menhub mengungkapkan Kemenhub telah mengintegrasikan layanan NLE di 46 pelabuhan dan 6 (enam) bandara.

Ia pun mendorong penerapan NLE terus diawasi dengan baik, dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat dapat dijadikan percontohan bagi pelabuhan lainnya.

Sebagai infromasi, NLE merupakan platform digital layanan logistik yang terintegrasi mulai dari kedatangan kapal hingga ke pabrik. Sistem ini melibatkan sejumlah pihak yakni Kementerian/Lembaga, perusahaan, serta pelaku logistik.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hendri Ginting, Wakil Direktur Utama PT Pelindo II, Hambra, dan Direktur Utama PT Jakarta International Container Terminal, Ade Hartono.