Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mendorong para importir di Bumi Serumpun Sebalai dapat melakukan impor sapi secara langsung dari Australia. Hal tersebut dibahas dalam rapat di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Gubernur, Selasa (05/10/21).
Gubernur Babel Erzaldi Rosman memimpin kegiatan tersebut yang diikuti Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Babel Juaidi, dan beberapa unsur terkait seperti Balai Karantina, Bea Cukai, dan Dinas Perhubungan.
“Jika rencana impor sapi jenis BX (Brahman Cross) dari Negeri Kanguru ini berjalan lancar, Babel akan mendapatkan banyak manfaat, diantaranya pengendalian harga daging sapi, dan juga akan menurunkan ketergantungan terhadap daging sapi dari daerah luar, yang selama ini didatangkan dari Lampung,” katanya.
Gubernur menuturkan, Babel dapat mengembangkan budidaya sapi, sehingga berdampak pada pembukaan lapangan kerja, dengan mempersiapkan segala keperluan yang harus dipenuhi sesuai persyaratan yang ditetapkan Balai Karantina.
“Sehingga target kita untuk swasembada sapi hasil dari mengelola dan mengembangbiakkan sapi lokal kita ini, bisa berlangsung lebih cepat ketimbang kita membeli sapi dari daerah lain yang notabene mereka impor juga,” ungkapnya.
Pihaknya juga siap berkoordinasi dengan semua unsur, baik di tingkat daerah maupun di pusat demi memuluskan rencana impor dan pengembangbiakan sapi di Babel. Termasuk, melakukan komunikasi dengan para importir.
“Impor ini saya tegaskan semata-mata sapi potong ya, sehingga harga sapi di Babel lebih murah. Rencana goal-nya bukan ketersediaan, melainkan pengembangbiakan produksi sapi lebih cepat,” tegasnya.
Diketahui, Babel sendiri memiliki kebutuhan sapi sebesar 14.814 ekor per tahun pada 2021, dan diperkirakan akan bertambah menjadi 15.085 pada tahun 2022 mendatang. (Dwi.foto.dok.Istimewa)