
Johannesburg,Gpriority-Untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Afrika, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) semakin gencar melakukan promosi perdagangan dengan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional.
Kali ini, ITPC bekerja sama dengan KBRI di Pretoria menyelenggarakan Indonesian Bazaar and Cultural Day 2018 di Wisma Duta Pretoria, Afrika Selatan pada hari Sabtu (4/8).
Acara ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-73. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu strategi diplomasi kuliner dan promosi produk Indonesia.
“Melalui acara ini, ITPC Johannesburg menargetkan bisa mendapat distributor baru selama bazar berlangsung. Acara ini juga menjadi peluang pelaku usaha makanan dan minuman Indonesia di Afrika Selatan,” ungkap Kepala ITPC Johannesburg Pontas Parsaoran Tobing.
Acara sendiri dibuka oleh Duta Besar RI di Pretoria Salman Al Farisi dan dihadiri sekitar 700 orang yang terdiri dari tamu undangan dan masyarakat umum di wilayah Pretoria serta Johannesburg.
Pada bazar ini dihadirkan stan makanan yang menjual masakan asli Indonesia seperti sate ayam, bakso, rendang, dan nasi uduk. Sementara di stan ITPC Johannesburg disajikan produk mi instan dan kopi asal Indonesia.
Selain kuliner, para pengunjung juga disuguhi penampilan sejumlah tarian,mulai dari pencak silat hingga tari saman oleh komunitas muslim dari Bostmon Afrika Selatan.
“Tamu yang hadir sangat mengapresiasi gelaran bazar Indonesia ini. Mereka menikmati rasa kopi asli Indonesia serta mi instan, makanan dan minuman favorit di kawasan Afrika,” tandas Pontas.
Pontas juga menjelaskan kinerja perdagangan Indonesia-Afrika Selatan periode 2016—2017 menunjukan tren positif. Pada tahun 2017 total perdagangan kedua negara mencapai USD 1,2 miliar, angka ini meningkat 20% dari tahun 2016 yang tercatat sebesar USD 1 miliar.
Sementara itu, pada tahun 2017 Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Afrika Selatan sebesar USD 212 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan pada pada periode tersebut tercatat sebesar USD 704 juta dengan produk utama antara lain kelapa sawit, karet, produk otomotif, bahan kimia, sepatu, dan kakao.
Sedangkan impor Indonesia dari Afrika Selatan pada periode tersebut tercatat sebesar USD 492 juta. Untuk produk impor utama Indonesia asal Afrika antara lain bubuk kayu, alumunium, buah-buahan, dan tembaga.(Hs)