Plh Kadis Pendidikan Aceh Sarankan BLUD Melakukan Penelitian Pasar dan Identifikasi Produk

Penulis : Zulfitra | Editor : Dimas A Putra | Foto : Istimewa

Aceh, GPriority.co.id – Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Asbaruddin menyarankan kepada seluruh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar melakukan penelitian pasar dan mengidentifikasi produk atau jasa di wilayah dan komunitas masing-masing.

Dia juga meminta sekolah berstatus BLUD bekerja sama dalam urusan sumber daya dan akses pasar sehingga mendukung pengembangan produk yang dihasilan oleh SMK.

“Apalagi SMK tersebut masuk ke BLUD,” kata Asbaruddin, Jumat (13/10).

Dirinya menegaskan bahwa butuh keseriusan dalam menjalankan BLUD. Dan proses itu harus sejalan antara jurusan dan produksi yang dihasilkan.

Pendekatan pembelajaran yang dirancang harus memberikan pengalaman belajar nyata kepada siswa di sekolah. Pengalaman ini hanya didapat dengan mengintegrasikan pembelajaran teori dan praktik industri.

“Proses pembelajaran teaching factory harus dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan program itu tetap relevan dan efektif. Dan yang tidak kalah penting, pembelajaran ini harus dapat memastikan produk yang dihasilkan masing-masing sekolah memiliki pangsa pasar,” ujarnya.

Sebelumnya, UPTD Pengembangan Teknis dan Keterampilan Kejuruan (PTKK) Aceh telah menggelar bimbingan teknis untuk penyempurnaan tarif sebagai dasar dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pendapatan dan Pengeluaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan baru dalam menjalankan BLUD.Kepala UPTD PTKK Dinas Pendidikan Aceh, Azizah, selaku ketua panitia kegiatan, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk memberikan panduan kepada seluruh SMK dalam menyempurnakan lampiran draft pergub tarif yg kemudian ditetapkan dengan pergub tarif dan digunakan sebagai dasar dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran, terutama untuk SMK yang berstatus BLUD.

“Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memastikan keberlanjutan dan transparansi dalam pengelolaan dana BLUD di satuan pendidikan kejuruan,” kata Azizah.

Ia juga berharap kegiatan ini dapat membantu memastikan bahwa regulasi dasar dalam menyiapkan penganggaran, pelaksanaan serta laporan dan evaluasi pendapatan dan pengeluaran setiap BLUD SMK dapat berjalan sesuai ketentuan.

Azizah juga berharap otonomi khusus yg disematkan bagi SMK bestatus BLUD bisa mengembangkan dirinya dengan memberdayakan semua unsur yang ada.Berbagai peluang sekitar agar produksi barang dan jasa dapat menghasilkan pendapatan dan bisa membantu kekurangan biaya bagi SMK itu sendiri yg selama ini belum tercukupi dengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“BLUD bukan segalanya bagi SMK. Tetapi dengan BLUD, SMK bisa melakukan segalanya,” ujarnya.