Jakarta, Gpriority-Trade Expo Indonesia (TEI) di tahun 2019 ini memasuki penyelenggaran yang ke-34.
Menurut Arlinda selaku Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag saat membuka launching TEI di Auditorium Kemendag pada senin (25/3), ” Usia 34 merupakan usia matang. Untuk itulah, Kemendag bersama Debindo selaku pihak penyelenggara, berusaha memperbaiki kekurangan yang terjadi di TEI, sehingga di tahun 2019 ini TEI menjadi semakin baik. ”
Arlinda juga mengatakan di tahun 2017,perkembangan ekonomi cukup baik terutama ekspor non migas.Ini bisa terlihat dari nilai ekspor non migas yang mencapai 153.08 milyar USD dan tahun 2018 meningkat jumlahnya sebanyak 6,5 persen. ” Kalau kita melihat ke dalam lebih banyak didominasi ekspor non migas. Untuk meningkatkan perekonomian adalah investasi dan ekspor. Sudah banyak dilakukan cara untuk meningkatkan perekonomian, salah satunya dengan meningkatkan ekspor dengan melakukan promosi, seperti TEI. TEI merupakan salah satu upaya untuk mendatangkan buyer dan melihat produk dagang dalam negeri. Dan alhamdulillah ekspor semakin meningkat berkat adanya TEI,” jelas Arlinda.
Di tahun lalu, jumlah pengunjung yang hadir di TEI mencapai 33.333 orang dan berasal dari 132 negara. Untuk nilai transaksinya meningkat menjadi 8,49 milyar USD. ” Ini meningkat 6 kali lipat dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 1,5 milyar USD,” ujar Arlinda.
Tahun ini,Kemendag seperti dituturkan Arlinda ingin TEI lebih baik lagi, untuk itulah Kemendag mengadakan kolaborasi dengan kementerian dan badan/lembaga termasuk Kemenlu sehingga mampu membawa buyers luar negeri ke indonesia.
TEI 2019 yang mengusung tema” Moving Forward to Serve The World” akan menghadirkan beragam produk dan jasa serta acara-acara menarik.
Dengan hadirnya produk dan acara menarik, Arlinda berharap buyers terutama di luar negeri hadir pada TEI yang berlangsung di ICE BSD pada 16-20 Oktober 2018.Tidak hanya hadir, buyers luar negeri juga melakukan transaksi, sehingga ekspor Indonesia bisa semakin meningkat di tahun 2019 ini.(Hs.Foto:Hs)