
Sobat Bahari apakah Anda tahu bahwa gabus haruan memiliki banyak keunggulan? Jika belum, yuk simak paparannya di artikel ini.
Ikan gabus haruan adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang satu meter.
Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan gabus haruan terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair.
Oleh sebab itu ikan ini sering kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. hal ini dapat terjadi karena gabus haruan memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin.
Selain memiliki kemampuan bernapas di udara, gabus haruan dikenal sebagai ikan jenis air tawar yang enak untuk dimakan.
Tak hanya itu, gabus haruan pada saat ini dikenal juga sebagai salah satu ikan hias yang memiliki nilai jual mahal sehingga permintaan pasar semakin meningkat.
Melihat potensi tersebut, KKP dalam laman medsosnya pada Jum’at (14/1/2022) langsung membuat unit produksi khusus gabus haruan yang terletak di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan.
” Unit produksi sendiri dibangun di atas lahan seluas 1.000 meter persegi,” tulis KKP dalam laman tersebut.
Lantas apa tujuannya? Dijelaskan dalam laman tersebut, unit produksi bertujuan untuk menghasilkan induk unggul bagi pembudidaya ikan sebanyak 20-30 ribu ekor per tahun, sehingga dapat mengurangi ketergantungan dari penggunaan induk di alam yang secara tidak langsung akan mengganggu ekosistem perairan umum.
Tak hanya itu dengan adanya unit produksi ini maka keberadaan gabus haruan yang semakin langka bisa kembali meningkat seiring dengan permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri.(Hs.Foto.Humas KKP)