Wakil Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur Drs. Aloysius Haleserens, MM berharap masyarakat dapat membuat pupuk organik sendiri, sebab pupuk organik memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta baik terhadap kesehatan.
Hal tersebut Ia sampaikan saat membuka kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik cair berbasis bonggol pisang di Aula Kantor Lurah Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Kamis (21/10/21).
Wabup menyampaikan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 20 peserta termasuk petani milenial ini merupakan wujud kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Belu bersama Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang khususnya Fakultas Sains dan Teknik.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan – kegiatan produktif. Jadi teman-teman kita dari Undana datang kesini untuk membantu kita, melatih kita membuat pupuk dengan sumber bahan bakunya ada disekitar kita yaitu dengan menggunakan bonggol pisang,” ujarnya.
Ia menilai pelatihan ini dilakukan agar angka ketergantungan terhadap pupuk-pupuk kimia menjadi berkurang. Wabup juga menyampaikan bahwa kehadirannya ditempat ini dengan membawa serta Pimpinan Perangkat Daerah agar kegiatan ini berkelanjutan.
Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknik Undana, Suliha N. I. Neonufa, ST.,MT, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilakukan oleh Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknik Undana. Pelatihan pembuatan pupuk cair dari bonggol pisang ini dapat dimanfaatkan untuk pertanian sederhana baik yang skala rumah tangga maupun skala yang lebih besar. (Dw.foto.dok.Humas Belu)