Jakarta, GPriority.co.id – Calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Donald Trump, terlibat debat sengit dan saling adu janji pada Selasa (10/9) lalu. Keduanya akan bersaing dalam pemilihan presiden (pilpres) AS yang akan berlangsung pada 5 November mendatang.
Berikut ini beberapa kutipan penting adu janji Kamala Harris VS Donald Trump dalam agenda debat pilpres AS kemarin.
- Soal Ekonomi Amerika Serikat
Donald Trump mengatakan jika dirinya akan membenahi ekonomi Amerika Serikat yang saat ini dilaporkan berada dalam kondisi buruk.
“Lihat! Ekonomi kita buruk sekali. Karena inflasi, ini dikenal sebagai penghancur negara. Saya akan memperbaikinya,” ujar Trump.
Kamala Harris pun berambisi akan membangun ekonomi Amerika Serikat menjadi jauh lebih baik.
“Saya percaya pada ambisi, aspirasi, dan mimpi rakyat Amerika Serikat. Itulah sebabnya saya membayangkan dan memiliki rencana untuk membangun apa yang saya sebut sebagai peluang ekonomi,” Kamala menanggapi.
- Soal Konflik Israel-Gaza
Baik Trump maupun Kamala, keduanya menyoroti konflik Israel-Gaza yang terus berkepanjangan seakan tak ada akhirnya. Trump pun ingin segera melakukan gencatan senjata.
“Ini harus segera diakhiri. Dan cara mengakhirinya adalah kita memerlukan kesepakatan gencatan senjata, dan kita harus menyingkirkan pada penyadera,” kata Trump.
“Dia (Kamala) membenci Israel. Saya yakin jika dia jadi Presiden, dalam waktu dua tahun Israel tidak akan ada lagi,” Trump menambahkan.
Kamala pun membantah ucapan Trump, dan menyebut bahwa dirinya akan terus mendukung Israel.
“Itu sama sekali tidak benar. Seluruh karier dan hidup saya akan mendukung Israel dan para pendukungnya,” jawab Kamala secara tegas.
- Soal perang Rusia-Ukraina
Trump sempat mengatakan bahwa ia ingin perang Rusia-Ukraina dapat segera dihentikan.
“Saya ingin perang dihentikan. Saya ingin menyelamatkan nyawa,” tegas Trump saat ditanya apakah ia ingin Ukraina memenangkan perang dengan Rusia.
“Jika Donald Trump menjadi presiden, Putin akan duduk di Kyiv sekarang,” Kamala menanggapi.
Dalam adu debat tersebut, Trump juga sempat buka suara soal insiden penembakannya. Ia mengatakan, bahwa ada pihak-pihak yang menahan dirinya untuk kembali maju menjadi Presiden AS.
“Saya mungkin tertembak karena hal-hal yang mereka katakan tentang saya,” kata Trump dalam debat tersebut.
Foto : Council on Foreign Relations