Jakarta,GPriority.co.id – Perayaan Tahun Baru China atau Imlek tahun 2023 tinggal menghitung hari. Sebagian besar warga etnis Tionghoa sudah mulai mempersiapkan segala bentuk kegiatan perayaan mulai dari makanan, pernak-pernik Imlek, hingga kebudayaan.
Salah satu tradisi masyarakat China ketika menyambut Imlek adalah kesenian Barongsai. Berdasarkan berbagai macam sumber, kesenian Barongsai di Indonesia diperkirakan masuk pada abad ke-7, saat terjadinya migrasi besar dari China Selatan.
Barongsai di Indonesia mengalami perkembangan ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Sejarah munculnya kesenian ini terlihat pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke 3 Sebelum Masehi. Arti barongsai sendiri adalah tarian tradisional China yang menggunakan sarung menyerupai singa.
Menurut kepercayaan orang China, Barongsai dipercaya sebagai simbol pembawa kesuksesan dan keberuntungan. Selain pada acara perayaan imlek, Barongsai juga digunakan pada acara-acara seremonial seperti pembukaan tempat usaha.
Selain sebagai simbol kesuksesan dan keberuntungan, penggunaan simbol Barongsai juga dipercaya dapat ‘membersihkan’ suatu tempat dari hal-hal yang dirasa maupun dianggap negatif secara spiritual.
Gerakan dalam kesenian Barongsai juga beragam. Salah satu gerakan utama dari tarian Barongsai yaitu gerakan singa yang memakan amplop berisi uang atau disebut “Lay See”.
Saat memakan amplop, biasanya di atas amplop tersebut ditempeli dengan sayuran selada air atau “Chai Chin” yang melambangkan hadiah bagi sang Singa.
Barongsai juga terkenal dengan keunikan bentuk tubuhnya yang memanjang dan digerakan oleh minimal dua orang di dalamnya. Kerangka dimulai dari kepala atau topeng Barongsai yang terbuat dari rotan.
Bagian bawah samping kanan dan kiri diberi celah untuk penari depan, agar nyaman dalam memegang topeng pada saat menari. Penari barongsai hanya memakai kostum bagian bawah yang akan menyerupai kaki Barongsai.
Barongsai memiliki warna kostum yang melambangkan lima arah dalam kompas China serta unsur kehidupan, diantaranya adalah kuning melambangkan bumi (pusat), hitam melambangkan air (utara), hijau melambangkan kayu (timur), merah melambangkan api (selatan), dan putih melambangkan loga (barat). (Hn.)