Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas A Putra | Foto: Freepik.com/author/jcomp
Jakarta, GPriority.co.id— Kurang tidur sudah menjadi rahasia umum yang dirasakan oleh setiap orang, terutama seseorang dengan usia muda atau yang produktif.
Memang, begadang merupakan hal lumrah, apalagi kalau ada tugas atau pekerjaan yang mesti diselesaikan.
Namun, kalau kurang tidur dilakukan secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya meningkatkan tekanan darah atau hipertensi.
Hal ini telah diungkap oleh sebuah studi dari National Institutes of Health, yang menyebut bahwa 33 persen penduduk perkotaan dan 25 persen penduduk pedesaan di India menderita hipertensi.
Bagaimana kurang tidur bisa sebabkan hipertensi?
Melansir dari laman HealthShots, kurang tidur telah lama dikaitkan dengan masalah kesehatan, salah satunya hipertensi. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan langsung antara kurang tidur dan peningkatan tekanan darah yang tinggi.
Dalam sebuah studi American Journal of Hypertension, menemukan bahwa kekurangan gizi meningkatkan tekanan darah serta berisiko terkena penyakit jantung. Pakar Penyakit Dalam dari Apollo Spectra Pune, Dr. Samrat Shah, mengatakan ketika kurang tidur dapat memproduksi lebih banyak hormon stres seperti kortisol.
“Pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah. Kurang tidur juga mengganggu fungsi normal pembuluh darah kita, yang membuat kurang elastis dan lebih mengalami penyempitan,” ungkapnya.
“Akibatnya, aliran darah terganggu dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh,” tambahnya.
Ahli tersebut mengatakan, untuk menjaga tingkat tekanan darah sangat penting memperbaiki pola tidur tanpa menggunakan obat. Tentunya, ini akan membantu memperbaiki pembuluh darah yang rusak serta mengatur keseimbangan hormonal selama tidur nyenyak.