Indonesia Dukung WTO Bentuk Disiplin Subsidi Perikanan

Guna mewujudkan pembangunan sektor perikanan dunia yang positif dan berimbang, World Trade Organization (WTO) berencana untuk membentuk Disiplin Subsidi perikanan. Wacana ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia.

Komitmen Indonesia ini diharapkan bisa menekan terjadinya penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di seluruh dunia. “Masalah ini sudah dibahas lebih dari 20 tahun dan diharapkan segera mencapai kesepakatan bersama antar anggota WTO,” ucap Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono dalam siaran persnya pada Senin (19/7/2021).

Lebih lanjut dikatakan Djatmiko, Sebagai bentuk dukungannya, Indonesia siap secara penuh untuk terus terlibat dalam proses perundingan di WTO Jenewa untuk mencapai hasil yang positif, berimbang, efektif, dan konsensus oleh seluruh anggota WTO.

Indonesia juga mendukung penyelesaian perundingan penciptaan disiplin subsidi perikanan yang efektif,” kata Djatmiko.

Menurut Djatmiko, Indonesia juga mendukung perlindungan terhadap small-scale dan artisanal fisheries bagi negara berkembang dan Least Developed Countries (LDCs). Hal itu dapat dilakukan melalui mekanisme special and differential treatment (SDT) yang harus tetap menjadi prioritas utama dalam pembahasan perundingan.

“Indonesia sebagai negara kepulauan tetap memberikan prioritas kepada perundingan subsidi perikanan yang sedang berjalan sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam usaha pencapaian mandat Koneferensi Tingkat Menteri (KTM) sebelumnya. Selain itu, juga dalam pencapaian sustainable development goals (SDG) 14.6, khususnya pembangunan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial di sektor perikanan,” imbuh Djatmiko.

Djatmiko mengatakan, perundingan subsidi perikanan di WTO memasuki tahap penting setelah melalui proses yang berjalan selama lebih dari 20 tahun.(Hs.Foto.dok.Humas Kemendag)