Jokowi: Semangat Literasi Digital Untuk Kemajuan Bangsa

Bulukumba,Gpriority-Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika,Siberkreasi dan Dyandra Promosindo makin menarik untuk diikuti. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang hadir secara virtual termasuk di Bulukumba.

Untuk Bulukumba, jumlah peserta yang hadir tercatat 656 peserta. Hal ini membuktikan bahwa Rangkaian Program Literasi Digital yang digelar oleh ke-3 lembaga tersebut menarik untuk disimak.
Terkait dengan tema yang diangkat dalam program yang digelar pada Senin (16/8/2021),

Kominfo,Dyandra dan Siberkreasi mengambil tema “Mari Berbahasa yang Benar dan Beretika di Ruang Digital”. Guna membahas tema tersebut, 4 narasumber sudah dihadirkan yakni peneliti dan pendiri Pemberdayaan Masyarakat Gesit Lembata, Andri Fikri Muh. Alwan; peneliti dan CEO Communication Hub, Andi Hasan Al Husain; peneliti dan Presidium JaDI, Mardiana Rusli; serta narablog dan kreator konten gaya hidup, Zilqiah Anggraini. Acara dipandu Shinta Ardan sebagai moderator. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Fikri yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Kemampuan Digital dan Pembelajaran Daring”. Menurut dia, kemampuan manajemen waktu hingga kemampuan emosional menjadi penting dalam pembelajaran daring untuk meningkatkan kemampuan digital. “Keterampilan terkait coding, manajemen proyek dan web development sangat dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan karir era sekarang,” tuturnya.

Berikutnya, Hasan menyampaikan materi etika digital berjudul “Identifikasi Konten dan Regulasi yang Berlaku”. Ia mengatakan, ujaran kebencian termasuk provokasi, hasutan, dan hinaan merupakan pelanggaran kesantunan etika berbahasa yang merugikan orang lain serta bisa dipidanakan. “UU ITE dan KUHP merupakan regulasi yang bisa menjerat pelaku ujaran kebencian,” ungkapnya.

Sebagai pemateri ketiga, Mardiana membawakan tema budaya digital tentang “Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi”. Menurut dia, kebebasan berbicara dan berpendapat penting sebagai cara untuk menjamin pemenuhan diri seseorang, pencapaian potensi maksimal, serta pencarian kebenaran dan pengetahuan. Selain itu, hal tersebut juga akan menunjang kehidupan berdemokrasi hingga partisipasi publik dalam berbangsa dan bernegara.

Adapun Zilqiah, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Ia mengatakan, dalam berinternet, netiket diperlukan untuk menjaga rekam jejak digital kita positif. Sementara demi keamanan, lindungi kata sandi, unduh aplikasi resmi, saring pertemanan dan informasi, serta bijak berekspresi di dunia maya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Panitia menyediakan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Salah satu pertanyaan menarik peserta diantaranya tentang bagaimana solusi mengontrol bahasa anak dalam bermedia sosial. Narasumber menjelaskan bahwa idealnya anak menggunakan media sosial di usia 12 tahun dengan bimbingan orang tua. Pemerintah bisa berperan dengan memasukkan kurikulum etika digital dalam sistem pendidikan.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(Hs.Foto dok.Dyandra)