Kemenparekraf Launching Borobudur Trail of Civilization

Magelang,Gpriority- Untuk mengangkat Borobudur kembali menjadi destinasi wisata yang diminati oleh Wisatawan Mancanegara dan Nasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menghadirkan “Borobudur Trail of Civillization”. “Borobudur Trail of Civilization” merupakan uji coba pelaksanaan pola-pola perjalanan di sekitar kawasan Candi Borobudur yang disusun berdasarkan relief yang terdapat di dinding candi. Di mana, Relief-relief ini menggambarkan peradaban kehidupan masyarakat sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Jawa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara peluncuran “Borobudur Trail of Civilization” di Omah Mbudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin malam (21/6/2021), mengatakan, kegiatan ini merupakan uji coba dari pengembangan pola perjalanan di sekitar kawasan Borobudur. Sehingga wisatawan dapat memperoleh pengalaman yang sangat berkesan dalam kunjungannya ke kawasan Candi Borobudur.

“Dalam kunjungan ke Borobudur yang merupakan destinasi super prioritas ini kita harus menghadirkan suatu pengalaman unik,” kata Sandiaga.

Sandiaga menuturkan, uji coba ini merupakan bagian dari langkah mempersiapkan Borobudur sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

“Harapannya wisata yang localized, customized, and smaller in size ini bisa kita hadirkan melalui Borobudur Trail of Civilization,” katanya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, menjelaskan, dalam kegiatan ini ada lima pola perjalanan yang diujicobakan. Yaitu Ancient Kingdom Trail, Joglosemar Historic Trail, Buddhist Pilgrimage, Edu Trail, dan The Classical Indonesia Batik Route.

Selain itu, uji coba ini juga bertujuan untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan di masa yang akan datang dan menyiapkan atraksi wisata di sekitar kawasan Borobudur. “Jalur wisata tematik heritage ini disusun berdasarkan relief yang ada di Candi Borobudur,” kata Rizki.

Di hari pertama ini, para peserta uji coba diajak merasakan sensasi bercocok tanam di area persawahan yang ada di dekat Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo.

“Jadi peserta diajak merasakan bagaimana kehidupan perekonomian orang-orang zaman dahulu yang berbasis agraria dan besok kita akan merasakan sensasi membuat kerajinan tangan,” tutup Rizki. (hs.Foto.dok.Kombik Kemenparekraf)