Pentingnya Kelola Ekosistem Mangrove Bagi Kehidupan Masa Depan

Pengelolaan Ekosistem Mangrove dibagi menjadi dua bagian; Mangrove jarang dan Mangrove lebat. Pengertian dari Mangrove Jarang, ialah lahan yang tidak ditumbuhi Mangrove, kering tak tumbuh. Pada lahan ini harus dilakukan rehabilitasi atau pemulihan. Langkah dalam memulihkannya dengan cara RHL (Penanaman dan Pemeliharaan) serta tumbuhkan kesadaran masyarakat, pentingnya jaga ekosistem mangrove. Sedangkan, pengertian dari Mangrove lebat, ialah lahan yang ditumbuhi mangrove. Lahan ini harus dipertahankan, dijaga, dikelola dan dikembangkan potensinya.

Ekosistem Mangrove sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Pasalnya, Mangrove mampu berikan banyak manfaat. Salah satunya dapat melindungi pantai dari abrasi. Kemudian, akarnya dapat digunakan sebagai obat. Maka dari itu, keberlangsungan ekosistem mangrove jadi perhatian semua pihak. Berdasarkan Perpes No.18 Tahun 2020 tentang RP JMN 2020-2024, rehabilitasi hutan mangrove melibatkan beberapa instansi; KLHK, KKP, Pemda, Masyarakat, dan badan usaha lainnya, guna bertanggung jawab terhadap keberlangsungan ekosistem Mangrove.

Direktur Jenderal PDAS RH, Ir. Dyah Murtiningsih, M.Hum mengatakan, “Ekosistem Mangrove harus dipelihara dan direhabilitasi. Hal ini bisa kita wariskan ke anak cucu kelak nantinya.” jelas beliau dalam Workshop pada Kamis (20/1/22).

Selanjutnya, dalam upaya pengelolaan ekosistem Mangrove, pemerintah telah menyusun 4 kebijakan;

1. Perencanaan Berdasarkan Peta Mangrove Nasional.
2. Koordinasi Para Pihak dalam Rehabilitasi Mangrove.
3. Optimalisasi Sumberdaya (Anggaran).
4. Berorientasi pada Landscape (Tidak hanya pada bibit tertanam).

Kebijakan ini disampaikan langsung di dalam workshop dengan tema Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Sembilan Provinsi Sebagai Rangkaian Peringatan Hari Pers Nasional.(Ega.Foto.GP)