Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) kerja sama ekspor beras antara badan usaha milik negara (BUMN) PT Sang Hyang Seri (SHS) dan perusahaan Al Batlah di Arab di lakukan oleh Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso dan General Manager Al Batlah Muhammad Husein pada Senin (14/6) di kantor KJRI di Jeddah, disaksikan langsung oleh Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono dan Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Frans Tambunan.
SHS adalah perusahaan BUMN di bidang pertanian, khususnya penyediaan benih. SHS juga bergerak dalam penyediaan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, serta penelitian dan pengembangan. Sementara Al Batlah adalah perusahaan Arab Saudi yang selama ini menyuplai barang ke pabrik-pabrik di Arab Saudi.
Penandatanganan MoU tersebut merupakan hasil fasilitasi Kementerian Perdagangan melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah bersinergi dengan Konsulat Jenderal Republik Inndonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi.
Berdasarkan press release Kemendag pada Jumat (18/6/201) Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas menyampaikan, saat pasar global sedang lemah akibat pandemi, ITPC Jeddah mempersiapkan produk-produk Indonesia untuk diekspor ke Arab Saudi. Ini dianggap sebagai langkah untuk mempersiapkan produk-produk Indonesia ke Arab Saudi, sehingga jika tahun depan jemaah umrah dan haji sudah bisa beribadah ke Arab Saudi, persediaan beras Indonesia sudah tersedia.
“Dengan banyakanya masyarakat Indonesia berdomisili di Arab Saudi di tambah jemaah haji dan umroh asal Indonesia yang kesehariannya mengkonsumsi nasi, maka masuknya beras asal Indonesia ke Arab Saudi dalam kondisi pandemi ini merupakan prestasi yang membahagiakan” tutur rifai.
Bukan hanya itu, Konjen Eko Hartono dalam sambutannya juga mengatakan ekspor beras ke Arab Saudi akan membantu memenuhi kebutuhan pokok jemaah haji dan umroh asal Indonesia.
“Penandatanganan MoU ini adalah langkah yang sangat baik. Dengan beras di pasaran, kami berharap jemaah haji dan umroh bisa mengonsumsi makanan yang berasal dari Indonesia. Salah satu tantangan ekspor beras Indonesia ke Arab Saudi adalah penetapan harga. Semoga dengan kesepakatan harga dari SHS, Al Batlah bisa segera mengimpor dari Indonesia,”.
Sementara itu, Muhammad Husein dari Al Batlah berterima kasih atas fasilitasi yang diberikan Kepala ITPC Jeddah. Husein juga akan mengawal tahap berikutnya yaitu menyiapkan draf untuk commercial agreement dan memantau pengiriman produk sebagai realisasi MoU. Menurutnya, MoU ekspor beras ini merupakan kerja sama awal untuk mengekspor berbagai komoditas andalan Indonesia ke pasar Arab Saudi seperti kakao dan rempah-rempah.
Direktur PT Sang Hyang Seri Karyawan Gunarso menyatakan optimismenya bahwa MoU yang ditandatangani kedua perusahaan ini menjadi awal untuk meningkatkan skala kerja sama yang lebih besar antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya suplai kebutuhan jemaah haji dan umrah dari Indonesia.SHS dan Al Batlah juga sepakat mempelajari profil bisnis dan melakukan studi bersama untuk merealisasikan berbagai kerja sama ekspor produk Indonesia selanjutnya.(Sof.Foto.Istimewa)