Pergaulan Bebas, Kekerasan Seksual dan Bullying Jadi PR Siapa ?

Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: pexels.com/id-id/@mikhail-nilov

Jakarta, GPriority.co.id— Masalah remaja merupakan masalah yang cukup kompleks. Namun pada dasarnya, remaja adalah kelompok yang masih dalam pencarian jati diri.

Tentu masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangannya. Sebagai proses transisi, masa remaja juga identik adanya perubahan. Mulai dari fisik, mental, intelektual hingga sosial sehingga dapat mampu menguatkan kontrol diri remaja dalam berbagai aspek.

Hanya saja, anak remaja juga rentan mengalami pengaruh yang buruk oleh lingkungannya, terutama di lingkungan sekolah yang terjadi.

Masalah remaja yang umum terjadi tentu meliputi perkelahian, tawuran, merokok, hingga mengonsumsi alkohol di usia sekolah.

Namun, Ketua Satgas Remaja IDAI dr. Rodman Tarigan SpA (K), M.Kes mengatakan, perilaku remaja yang juga terjadi meliputi dari kasus kekerasan seksual sampai perundungan atau bullying.

“Satu dari empat perempuan usia 15-64 tahun, sebesar 26,1 persen perempuan pernah mengalaminya (kekerasan seksual),” ungkapnya dalam acara daring “Mendidik Remaja yang Kuat Secara Mental dan Sosial”, Senin (28/8).

Selain masalah kekerasan seksual, perundungan atau pembullyan juga terjadi pada perilaku remaja. Bahkan, data dari KPAI 2022 menyatakan, 266 kasus kasus bullying dengan kekerasan fisik dan mental terjadi di lingkungan sekolah.

Dalam materi yang dipaparkan, terdapat siswa SD kelas 3 di Kota Palangkaraya dilaporkan mengalami trauma mendapat serangan fisik dari siswa lainnya.

Sementara itu, siswa SD di Sukabumi dilaporkan tewas dikeroyok oleh teman siswanya.

Kemudian, 8 siswi SMA di Karanganyar melakukan perundungan pada siswi umur 16 tahun secara verbal dan non-verbal. Hal itu meliputi mulai dari bersi hinaan sampai sejumlah tindakan kekerasan.