BPPT-Lock Untuk Melindungi Pantai Indonesia

Jakarta, Gpriority-Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, karena memiliki garis terpanjang pantai ke-2 di dunia. Sebagai negara kepulauan,Indonesia sering mengalami bencana seperti banjir rob, tsunami, erosi,sedimentasi dan bencana lainnya.

Hal inilah yang menjadi perhatian serius dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Untuk itulah di dalam Webinar yang digelar pada Rabu (23/6/2021) BPPT memperkenalkan BPPT-Lock.

BPPT-Lock merupakan inovasi yang diciptakan BPPT yang bermanfaat untuk melindungi pantai dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir yang berkelanjutan.

” BPPT-Lock diciptakan sebagai pemecah gelombang sehingga gelombang yang muncul pada sisi laut bisa teredam,” ucap Kepala BPPT Hammam Riza saat memberikan sambutan.

Mengenai bentuknya, Hammam Riza menjelaskan bahwa BPPT-Lock merupakan unit lapis lindung beton untuk perlindungan infrastruktur tepi pantai seperti pelabuhan.

” BPPT-Lock memiliki keunggulan antara lain konsumsi bahan beton (concrete) rendah, proses produksi mudah dan murah, penanganan mudah, pola pemasangan teratur dan acak sehingga proses pemasangan mudah dilaksanakan, serta berukuran menengah (gemuk/bulky) sehingga dimungkinkan melakukan optimalisasi antara stabilitas hidraulik dan kekuatan strukturnya,” tegas Hamman.

Lebih lanjut dikatakan Hamman Unit lapis lindung BPPT-lock juga telah memenuhi kriteria teknis (stabilitas hidraulik dan kekuatan struktur) maupun kriteria ekonomi. Diantara keunggulan teknologi BPPT-lock antara lain memiliki stabilitas hidraulik (Kd) yang tinggi karena ikatan antar unit yang kuat. Sehingga kebutuhan bahan material beton pun lebih ekonomis dan memiliki tingkat TKDN yang tinggi. Selain itu pemasangan di lapangan mudah karena dapat dipasang secara acak dan teratur. BPPT-lock dapat juga diterapkan pada revetment, groin, tembok laut, breakwater sambung pantai, dan breakwater lepas pantai (detached breakwater), dan jenis bangunan pelindung pantai lainnya.

Hamman berharap dengan hadirnya BPPT-Lock bisa menyelesaikan permasalahan bencana pantai yang kerap terjadi di Indonesia.(Hs.Foto.dok.BPPT)